Selasa, 24 Maret 2009
Tips Memilih SMA
Tapi pada kenyataannya, gak gampang buat masuk-masuk sekolah bagus kayak gitu. Dan jangan cuma memikirkan bahwa harus masuk sekolah bagus, jadi apa? Ini ada beberapa tips cara memilih SMA yang sesuai dengan diri sendiri:
1. Pilih lebih dari satu sekolah yang diinginkan
Jangan cuma terfokus sama satu sekolah aja. Kalau cuma terfokus sama satu sekolah, bisa-bisa kecewa nantinya. Misalnya aja nilai gak mencukupi atau gak lulus tes penerimaan di sekolah tersebut.
2. Pilih sekolah yang terjangkau
Disarankan jangan pilih sekolah yang jauh-jauh dari rumah. Kalau menurut gw, sekolah yang kelewat jauh dan setiap hari itu jadinya cuma kecapekan gara-gara satu hari penuh menghabiskan waktu di jalan. Selain itu, uang bensin juga harus dipikirin lagi. Kejauhan terus capek, malah buat kita jadi kecepetan capek kalo belajar. Prestasi belajar bisa aja tiba-tiba jadi turun.
3. Pilih sekolah yang sesuai dengan kemampuan
Nilai UN itu sangat mungkin dapet bagus. Karena gak sesusah sama apa yang diujikan di try out. Siapapun bisa aja dapet nilai bagus. Nah makanya, di saat nilai itu bagus, tapi kalo sekolah yang kita mauin itu menampung anak-anak yang kemampuannya jauh lebih di atas kita dan kita kemungkinan agak sulit buat menyerap pelajaran dengan cara seperti itu, disarankan untuk memilih sekolah yang seseuai kemampuan, seenggaknya jangan sampe mengorbankan diri sendiri buat kemungkinan buruk. Jadi sebelum masuk SMA cari tahu dulu sekolah mana yang sesuai dengan kemampuan.
4. Sekolah yang bisa menjamin kedepannya
Walaupun memilih sekolah yang sesuai dengan kemampuan. Pilih sekolah juga yang kedepannya bisa membantu lo buat masuk ke perguruan tinggi. Pasti hampir semua sekolah ada link untuk ke perguruan tinggi. Jadi, pilih sekolah yang bisa menjamin masa depan lo juga!
5. SMA yang sesuai dengan pribadi sendiri
Pilih SMA yang sesuai dengan pribadi sendiri. Maksudnya jangan sampe lo gak betah di sekolah itu dan malah pengen pindah ke sekolah laen. Bayar sekolah itu gak murah. Pikirin dua kali kalo mau pindah sekolah. Kalo emang keputusannya udah mantap buat pindah sekolah. Itu keputusan sendiri. Tapi lebih baik kalo gak pindah sekolah.
Jadi itu beberapa tips memilih SMA dari gw. Silahkan dipikirin baik-baik karena pasti ada manfaatnya kok! http://www.facebook.com/n/?note.php¬e_id=142964310374&mid=32edcfG41b0dfadG58db86Ga
Minggu, 22 Maret 2009
[MTSuperClub] The MT Space #9: HIPNOSIS
--
Peri Umar Farouk, SM 1627
MTSC-FH | www.perifarouk. com | 0818-0709-4214 | Reading, Writing & Speaking | Mental Detoxer
Minggu, 15 Maret 2009
Seminar Nasional Peningkatan Mutu Guru melalui PTK, sabtu 14 Maret 2009
Sabtu, 14 Maret 2009 telah dilaksanakan seminar nasional peningkatan mutu Guru dengan Tema : MENJADI GURU PROFESIONAL MELALUI PTK (Penelitian Tindakan Kelas).
Seminar nasional ini dibuka oleh Prof. Dr. Diana Nomida, Ketua Jurusan Program Studi Teknologi Pendidikan (TP) Program Pascasarjana (Pps) UNJ. Awalnya, seminar ini akan dibuka langsung oleh Prof. Dr. Atwi Suparman, Ketua Umum IPTPI, namun karena beliau sakit dan dirawat di RSPP maka acara ini dibuka oleh Pembina IPTPI (Ikatan Pengembang Pendidikan Indonesia) yang juga ketua jurusan Prodi TP di Pps UNJ. Kita doakan agar Prof. Dr. Atwi Suparman cepat sembuh dan bisa bekerja kembali sebagai Rektor Universitas Terbuka seperti sediakala. Amiin.
Dalam seminar ini, hadir sebagai keynote speaker Prof. Dr. Conny R. Semiawan dan Prof. Dr. Yusufhadi Miarso, M.Sc yang merupakan para pakar di bidang penelitian tindakan (Action Research). Adapun makalah dan slide presentasi kedua guru besar itu dapat anda pesan ke wijayalabs@gmail.com.
Selain kedua pakar itu yang memberikan pencerahan tentang pentingnya PTK bagi guru, hadir pula sejumlah pembicara pakar lainnya, yaitu :
1. Prof. Dr. Diana Nomida (Kajur Prodi TP PPs UNJ)2. Drs. Martadi, M.Sn. (Direktur Sekolah Alam Insan Mulia Surabaya)3. Drs. Dedi Dwitagama, M.Si (Kepala SMK 36 Jakarta)4. Drs. Akur Sudianto, Kons. (P4TK Depdiknas RI)
[caption id="attachment_872" align="aligncenter" width="300" caption="Para Pembicara Seminar PTK"][/caption]Dalam ceramahnya mereka memotivasi para guru agar dapat berprestasi melalui penelitian tindakan kelas.Selain itu, acara ini juga diselingi dengan peluncuran buku mengenal PTK hasil karya dua orang guru yaitu Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama.
[caption id="attachment_868" align="aligncenter" width="300" caption="Dedi & WijayaSelain para pembicara di atas, ada beberapa pembicara lainnya, yaitu:
- Dra. Dewi S. Prawiradilaga, M.Sc (Kajur TP-UNJ)
- Dr. M. Soekardjo, M.Pd (Ka. Pengembang Labschool)
- Wijaya Kusumah, S.Pd (Finalis LKGDP 2008)
- Diah Alfaningtyas, S.Pd (Finalis LKGDP 2008)
Keempat pembicara ini berbicara tentang manfaat PTK bagi Guru di Sekolah.
Acara ini juga diikuti dengan cara membuat proposal PTK yang dibimbing oleh Drs. Khaerudin, M.Pd. Bagi teman-teman guru yang ingin mendapatkan makalah dan memesan buku PTK dapat menghubungi, wijaya kusumah melalui email wijayalabs@gmail.com.
Selamat melakukan PTK di kelas Anda!
Salam Blogger.
Minggu, 08 Maret 2009
Berbagi Ilmu PTK di UNJ
Minggu pagi, 8 Maret 2009 saya diminta oleh salah satu pengurus Persaudaraan Guru Sejahtera Indonesia (PGSI) cabang Jakarta, saudara Badru Zaman untuk memberikan materi tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam Workshop PTK. Kegiatan ini juga terselenggara atas kerjasama dengan jurusan Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
[caption id="attachment_850" align="aligncenter" width="300" caption="Berbagi Ilmu PTK di UNJ"][/caption]Pada awalnya saya tak pernah berpikir kalau di hari libur panjang ini akan banyak guru yang datang menghadiri kegiatan workshop PTK .Ternyata saya keliru. Jumlah peserta yang hadir cukup banyak. Lebih dari 150 orang guru hadir dalam Workshop PTK yang dilaksanakan di Perpustakaan UNJ Lantai 1.
[caption id="attachment_851" align="aligncenter" width="300" caption="Peserta Workshop PTK di Perpustakaan UNJ"][/caption]Dalam acara tanya jawab dengan peserta, masih banyak guru yang belum melaksanakan PTK di kelasnya sendiri. Masih banyak yang belum paham tentang siklus PTK, dan bagaimana cara membuat instrumen PTK. Tentu ini merupakan sebuah kewajiban bagi saya untuk menjawabnya dengan baik. Lalu saya jelaskan dengan panjang lebar tentang mengapa guru perlu melakukan PTK. Mengapa kita harus memahami siklus PTK dan bagaimana cara membuat instrumen PTK yang baik.
[caption id="attachment_852" align="aligncenter" width="300" caption="Para Guru Sedang Berlatih Membuat Proposal PTK"][/caption]Saya menaruh harapan yang positif, bila para guru telah melakukan PTK akan banyak ditemui khasanah ilmu pengetahuan baru dalam dunia pendidikan kita. Selain itu, guru pun semakin terbiasa untuk meneliti dan menulis serta melaporkan hasil penelitiannnya.
Ada 5M yang harus dilakukan dalam melaksanakan PTK, yaitu Melihat, Membaca, Menulis, Meneliti, dan Melaporkan. Bila kelima hal itu telah menyatu, maka guru akan tahu bagaimana melaksanakan pembelajaran yang berkualitas.
Di samping hal tersebut di atas, guru pun harus menguasai 4 hal penting dalam PTK, yaitu Perencanaan, Tindakan, Pengamatan, dan Refleksi.
[caption id="attachment_853" align="aligncenter" width="300" caption="Para Guru Akan Tersenyum Puas Bila Proposal PTK Telah Selesai Dibuat"][/caption]Semoga apa yang telah saya paparkan dalam Workshop PTK hari ini bermanfaat untuk para guru dalam melakukan PTK. Semoga pula para guru kita semakin menyadari akan pentingnya PTK dalam memperbaiki kinerjanya sebagai guru dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Minggu, 01 Maret 2009
Seminar Nasional Peningkatan Mutu Guru melalui PTK, sabtu 14 Maret 2009
SABTU, 14 MARET 2009 DI AULA PASCASARJANA UNJ RAWAMANGUN
Pukul 08.00 s.d 17.30 WIB
Pembukaan Seminar dan Sambutan Ka.Umum IPTPI (Prof. Dr. Atwi Suparman)
A. Keynote Speaker
1.
2. Prof. Dr. Yusufhadi Miarso, M.Sc (Guru Besar UNJ)
B. Launcing Buku "Mengenal PTK" karya Guru di Sekolah
C. Materi Pertama Tema : "Motivasi Berprestasi melalui Penelitian"
1. Prof. Dr. Diana Nomida (Kajur Prodi TP PPs UNJ)
2. Drs. Martadi, M.Sn. (Direktur Sekolah Alam Insan Mulia
3. Drs. Dedi Dwitagama, M.Si (Kepala SMK 36 Jakarta)
4. Drs. Akur Sudianto, Kons. (P4TK Depdiknas RI)
Coffe Break dan Acara Sponsor
D. Materi Kedua Tema : "Kebermanfaatan PTK Bagi Guru di Sekolah"
1. Dra. Dewi S. Prawiradilaga, M.Sc (Kajur TP-UNJ)
2. Dr. M. Soekardjo, M.Pd (Ka. Pengembang Labschool)
3. Wijaya Kusumah, S.Pd (Finalis LKGDP 2008)
4. Diah Alfaningtyas, S.Pd (Finalis LKGDP 2008)
Pengarahan Teknik Pembuatan Proposal PTK (Setiap Peserta Seminar diharapkan membawa Laptop untuk praktek menulis proposal)
Ishoma dan acara Sponsor
E. Materi Ketiga Praktik Menulis Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
- Latar Belakang dan Menetapkan Masalah
- Perencanaan, Tindakan, Pengamatan, dan Refleksi
- Teknik Penulisan Proposal PTK
Penutupan Acara dan Doorprize dari Sponsor
Biaya Seminar Rp. 150.000,- (Seratus Lima Puluh Ribu Rupiah)
Bisa transfer lewat rekening BCA Cabang Klender
a.n. Yeany Anggorowati no.rek. 4121181261
Informasi Pendaftaran Peserta Seminar Hubungi:
Wijaya di hp 0815 915 5515, Ibu Santi di hp.08158818045
dan Yeany di hp. 08161850275
Kami juga menerima kerjasama sponsorship bagi perusahaan yang tertarik dengan kegiatan ini.
Seminar ini akan dilanjutkan dengan workshop Pelaporan PTK selama 2 hari
(Menginap di Wisma UNJ) yang akan dimbing langsung oleh Prof. Dr. Yusufhadi Miarso
PANITIA SEMINAR NASIONAL DI UNJ 14 MARET 2009
Mengomentari Buku "Harus Bisa"
Tapi setelah dibaca sampai selesai, sama sekali jauh dari perkiraan semula. Hampir tidak ada kata2 yang secara eksplisit atau implisit ingin menggolkan lagi SBY ke RI1. Buku ini hanya seperti memoir si penulis mengenai gaya kepemimpinan SBY saat menjadi presiden dan dalam mengambil keputusan. Sama sekali tidak ada unsur-unsur 'indoctrinate' eksplisit atau implisit mengenai 'sebaiknya memilih SBY di pemilu berikutnya'.
Betapa setiap keputusan diambil dengan sangat hati-hati (terkesan lambat) dan didiskusikan secara mendalam dengan menteri-menterinya, karena sekali keputusan yg tidak direncanakan dengan matang telah ditelurkan maka setiap revisi akan membuatnya dicap pemimpin yang tidak berpendirian.
Kehati-hatiannya dan juga ketegasannya ini membuatnya sangat disegani di kancah internasional. Terbukti dari banyaknya standing ovation setelah ia memberi pidato di forum-forum internasional bahkan menggoyah protokoler gedung putih saat pidato didampingi Bush mengenai tsunami.
Gayanya dalam berpolitik di luar negeri telah mengembalikan Indonesia di posisi terhormat (setelah amburadul pasca reformasi dan jajak pendapat Timtim) dan kembali konsisten ke politik 'Bebas Aktif'. Sementara gaya politik dalam negerinya memberi pembelajaran akan berpolitik yang santun, berakhlak dan bermoral, serta melayani kehendak rakyat.
Kemampuannya melihat peluang dalam krisis telah membuat Aceh 'kembali' ke NKRI dan menjadikan Indonesia negara swasembada beras di saat negara lain mengalami krisis pangan.
SBY juga dianggap sangat cerdas dengan mengerti masalah dari makro hingga mikro, serta peduli dan kritis akan hal-hal detil mengenai hal-hal yang dihadapinya. Pakar-pakar yang ahli dalam bidangnya selalu terkesan dengan SBY saat berdiskusi membahas masalah-masalah krusial di dalam dan luar negeri. Pendidikannya selama di militer membuatnya menjadi pribadi yang disiplin, tepat waktu, kokoh pada pendirian, mission oriented, dan taat pada aturan.
Dari buku ini juga terlihat bahwa ia adalah pemimpin yang tulus dan berpihak pada rakyat dalam setiap keputusannya, meskipun ada saja komentar-komentar miring tentang keputusannya tersebut.Jika keputusannya tidak berpihak rakyat maka oposisi akan mencapnya 'tidak berpihak pada rakyat', tetapi jika keputusannya berpihak rakyat ia dicap 'cari popularitas'. Untung saja beliau adalah orang yang teguh akan pendirian.
Secara pribadi saya menganggap jika saja pada masa2 yg sulit ini (tsunami, gempa, bencana alam, avian influenza, naiknya harga minyak dunia, krisis pangan, krisis global) pemimpin Indonesia bukan SBY, maka sejarah akan berkata sangat lain terhadap bangsa ini (in a negative way of course).
Buku ini bagi saya bukan hanya memoir atau penceritaan sejarah, tetapi juga buku yang memuat motivasi-motivasi penting bagaimana jika ingin menjadi pemimpin yang baik. Bagi saya buku ini sekelas dengan buku-buku bimbingan EQ, dan Dino membawakannya dengan sangat nyaman sekali.
Kalau ada orang yg mengkritik mengapa hanya ada sisi baik SBY yg ditulis di buku ini, maka sebaiknya ia membaca lagi judul buku ini: Harus Bisa! Seni Memimpin a la SBY. Seni. Ya, dalam seni tidak ada unsur baik dan buruk atau benar dan salah. Yang ada hanyalah unsur unik dalam perspektif si interpretator yang membuatnya terkesan/tertarik akan hal yang diperhatikannya.
Dino kembali membawakannya dan menerjemahkannya dalam kalimat-kalimat yang mudah dicerna dan membuat orang bisa mengerti 'seni' yang telah ditampilkan SBY saat beliau memimpin RI selama hampir 5 tahun ini.
Semoga akan banyak pemimpin seperti beliau. Saya pun yakin akan ada lagi pemimpin-pemimpin baru yang juga seperti SBY. Kita Lihat dalam pemilu ini.
Daftar Blog Saya
-
pesan paman apiq4 hari yang lalu
-