Selasa, 24 Maret 2009

Tips Memilih SMA

Udah beberapa kali gw nanya ke beberapa adek kelas di SMP Labschool Jakarta, kebanyakan pasti menyebutkan sekolah-sekolah ternama di Jakarta. SMA Negeri 8, SMA Negeri 81, SMA Negeri 70, SMA Negeri 61, SMA Negeri 68, SMA Labschool Jakarta, dan masih banyak lagi.

Tapi pada kenyataannya, gak gampang buat masuk-masuk sekolah bagus kayak gitu. Dan jangan cuma memikirkan bahwa harus masuk sekolah bagus, jadi apa? Ini ada beberapa tips cara memilih SMA yang sesuai dengan diri sendiri:

1. Pilih lebih dari satu sekolah yang diinginkan

Jangan cuma terfokus sama satu sekolah aja. Kalau cuma terfokus sama satu sekolah, bisa-bisa kecewa nantinya. Misalnya aja nilai gak mencukupi atau gak lulus tes penerimaan di sekolah tersebut.

2. Pilih sekolah yang terjangkau

Disarankan jangan pilih sekolah yang jauh-jauh dari rumah. Kalau menurut gw, sekolah yang kelewat jauh dan setiap hari itu jadinya cuma kecapekan gara-gara satu hari penuh menghabiskan waktu di jalan. Selain itu, uang bensin juga harus dipikirin lagi. Kejauhan terus capek, malah buat kita jadi kecepetan capek kalo belajar. Prestasi belajar bisa aja tiba-tiba jadi turun.

3. Pilih sekolah yang sesuai dengan kemampuan

Nilai UN itu sangat mungkin dapet bagus. Karena gak sesusah sama apa yang diujikan di try out. Siapapun bisa aja dapet nilai bagus. Nah makanya, di saat nilai itu bagus, tapi kalo sekolah yang kita mauin itu menampung anak-anak yang kemampuannya jauh lebih di atas kita dan kita kemungkinan agak sulit buat menyerap pelajaran dengan cara seperti itu, disarankan untuk memilih sekolah yang seseuai kemampuan, seenggaknya jangan sampe mengorbankan diri sendiri buat kemungkinan buruk. Jadi sebelum masuk SMA cari tahu dulu sekolah mana yang sesuai dengan kemampuan.

4. Sekolah yang bisa menjamin kedepannya

Walaupun memilih sekolah yang sesuai dengan kemampuan. Pilih sekolah juga yang kedepannya bisa membantu lo buat masuk ke perguruan tinggi. Pasti hampir semua sekolah ada link untuk ke perguruan tinggi. Jadi, pilih sekolah yang bisa menjamin masa depan lo juga!

5. SMA yang sesuai dengan pribadi sendiri

Pilih SMA yang sesuai dengan pribadi sendiri. Maksudnya jangan sampe lo gak betah di sekolah itu dan malah pengen pindah ke sekolah laen. Bayar sekolah itu gak murah. Pikirin dua kali kalo mau pindah sekolah. Kalo emang keputusannya udah mantap buat pindah sekolah. Itu keputusan sendiri. Tapi lebih baik kalo gak pindah sekolah.

Jadi itu beberapa tips memilih SMA dari gw. Silahkan dipikirin baik-baik karena pasti ada manfaatnya kok! http://www.facebook.com/n/?note.php¬e_id=142964310374&mid=32edcfG41b0dfadG58db86Ga

Minggu, 22 Maret 2009

[MTSuperClub] The MT Space #9: HIPNOSIS

Dearest Pak Mario dan Ibu Linna Teguh,

Dearest Sahabat Indonesia yang super,

Semoga senantiasa dalam penjagaan Tuhan Yang Maha Kasih, dengan kelimpahan, kebahagiaan dan damai.

Tidak berbanyak kata untuk mengantar serial tulisan MT Space yang tidak sengaja sudah terlantar sekian lama ini, selain: Saya kangen kepada semua!

Terimalah kerinduan sederhana ini, dan semoga tetap berkenan.

------------ --------- --------- --------- --------- --------- --------- --------- --------- --------- --

The MT Space #9: HIPNOSIS


Bangun jembatan terlebih dulu,
baru menyebrangkan orang

Menurut dongeng kuno, pada mulanya manusia diberi kualitas dewa-dewa. Namun manusia sangat malas dan lebih banyak yang mengabaikan kemampuannya itu. Maka dewa-dewa sepakat untuk menyembunyikan keistimewaan yang mereka hadiahkan, sehingga manusia tidak lagi secara langsung memiliki, melainkan ada usaha untuk mendapatkannya.

Sebagian mengusulkan untuk menguburkannya dalam-dalam di tanah. Namun yang lain menyatakan itu terlalu mudah. Manusia bisa menggali, bahkan menambang. Usul lain mengatakan untuk membenamkannya di laut atau menyimpannya di puncak gunung. Itu pun tidak menyulitkan. Manusia bisa menyelam, dan pun sudah terbukti banyak orang yang sampai di puncak-puncak gunung.

Akhirnya dewa paling bijak memberi gagasan, “Aku tahu tempat yang tidak pernah didatangi manusia. Yakni diri mereka sendiri. Kita tanam saja kekuatan kita dalam pikiran bawah sadar mereka!”

Sekali lagi, itu dongeng. Namun dunia kesehatan psikis modern menemukan fakta, bahwa ternyata keadaan sadar memiliki khasanah sangat terbatas dibanding keadaan bawah sadar. Keadaan sadar memunculkan hanya sampai 12% kemampuan dan kekuatan manusia. Selebihnya ada pada bawah sadar kita.

Nah, sekarang bagaimana cara manusia sampai pada bawah sadarnya? Sederhana, hanya dengan perhatian penuh. Lalu apa alatnya? Salah satunya yang popular adalah hipnosis, sebuah teknik mencapai kondisi di mana perhatian menjadi sangat terpusat sehingga tingkat sugestibilitas berada di puncaknya. Maka setiap orang yang mengejar kualitas dewa, kualitas keberdayaan kehidupannya, haruslah menjadi seorang hipnotis, orang yang memiliki keterampilan melakukan hipnosis. Sekurang-kurangnya untuk kepentingan menghipnosis diri sendiri.

Dan menggembirakannya lagi, semua orang dapat melakukan hipnosis. Hipnosis bukanlah teknik supranatural, bukan sihir, magic, kuasa kegelapan, atau ilmu sesat. Semua orang yang ingin meningkatkan perhatian penuh pada dirinya bisa melakukan hipnosis, bahkan dengan cara yang sangat sederhana. Kalau tidak percaya, mari kita praktek:

Mulai dengan menarik nafas dalam-dalam, kemudian hembuskan perlahan. Jadikan tarikannya sebagai jalan ketenangan, dan hembusannya sebagai jalan bahagia. Camkan prinsip ini: Apalah gunanya bernafas, jika kita tidak merasa tenang, jika kita tidak merasa lebih bahagia? Hindari bersikap tegang. Jangan memaksa konsentrasi. Kalau mata ingin berkedip, berkediplah. Jangan menahan nafas terlalu lama, apalagi sampai pingsan. Bila Anda telah dalam keadaan rileks, ucapkan dengan seluruh kesyahduan kalimat-kalimat berikut, dan resapkan:

Put yourself alive!
“Semua orang pasti mati,
namun tidak semua orang pernah hidup.”
Maka jangan bodoh dengan menjadikan sekedar hidup jadi tujuan
Jadilah bijak dengan memberi tujuan kepada hidup

“Hidup yang tak diberi makna:
layakkah dijalani?”

Extremize your gift!
Tuhan mengilhamkan manusia kebaikan dan keburukan
Namun manusia dihormati karena diberi daya memilih
Maka pilih kebaikan bagi hidupmu, dan kaffahkan

Jika terilham cinta,
jadilah pecinta ekstrim pada kekasih,
jadilah pengasih ekstrim kepada putra putrimu

Jika terilham memberi,
jadilah dermawan ekstrim bagi sekitar

Jika terilham bijak,
jadilah berkat yang ekstrim bagi sesama

“Jadilah versi terbaik Anda yang paling ekstrim!”

Rearrange your perspectives!
Yang memampukan orang melihat
Bukan saja mata, melainkan sudut pandang

Ada orang yang merasa sedang menumpuk bata
Ada orang yang menjadi bagian menegakkan dinding
Ada orang yang yakin membangun istana

Jika hidup adalah arena mengasah perspektif:
“Jadilah samurai!
Menggenggam tanggung jawab besar
dengan tangan yang sama kecilnya!”

Initiate kindness!
Pasukan kearifan
tak menempatkan balas budi sebagai top 10 kebajikan
Mulailah kebaikan dengan kebaikanmu

Tersenyumlah dan beriang hati
Telinga Anda akan didengarkan nyanyian burung,
sapa manis sang kekasih, canda putra putrimu,
dan berbagai salam persahabatan

Sahabat Rumi mengingatkan:
“Kalau kau ingin dipeluk,
bukalah tanganmu!”

Unzip your comfort zone?
Jika sudah berniat baik
Milikilah taman bermain yang luas
Berjalan dan berlarilah dengan anggun
Berdendang dan ayunkan tubuhmu seirama bebas
Jadilah kanak-kanak berani
yang menyambut hujan di hari pertama:
“Akan ada pelangi!
Akan ada pelangi saat reda!”

Maximize your ability!
Setiap kita tak dilahirkan tanpa kemampuan
Yang sering terjadi, orang tersesat dari kemampuannya

Damailah dengan kemampuanmu
Maka Anda takkan pernah terpaksa

Sebuah seloroh menyatakan:
“Anda lahir sebagai asli,
jangan mati sebagai fotokopi!”

Affirm your friendship as your army!
Tak ada orang berjuang tanpa sahabat
Maka sahabatkan diri Anda
dengan mulai menjadikan diri Anda seorang sahabat

Mario Teguh bertutur:
“Engkau akan tak berdaya,
jika tak menghitung bantuan!”

Reverse the negatives!
Negatif film ada bukan sebagai pemandangan asli
Negatif film ada, untuk diafdruk menjadi gambar indah berwarna warni
Maka bila terampil mengafdruk hidup
Anda menjadi orang berhikmah

Mutiara al-Hikam No. 220 menasehatkan:
“Jangan sekali-kali menganggap sempurna suatu inspirasi kalbu
yang buahnya belum engkau ketahui.
Tujuan dari bergumpalnya awan
bukanlah turunnya hujan,
melainkan tumbuhnya bebuahan.”

Forward your fail to feedback!
Jika Anda mengkotak-kotakkan pengalaman
tak perlu ada yang berlabel ‘Gagal’
Orang hanya bisa dikata gagal, ketika menyerah

Kegagalan bukan kepecundangan
Pecundang hanyalah orang yang melakukan kesalahan
Dan tak memetik pelajaran apapun darinya

Benjamin Franklin menjentikkan hikmat:
”Hal-hal yang melukai, mendidik!”

Attach your curiosity into action!
Keingintahuan adalah penunjuk jalan ke tujuan ekstra
Anda akan sampai di tempat yang lebih,
hanya dengan bergegas menjalaninya

Walt Disney menantang:
“Semua impian kita bisa menjadi kenyataan,
jika kita berani mengejarnya.”

Reveal your beauty!
Kesalahan terbesar kita adalah berusaha indah bagi banyak orang
Tidak. Cukuplah indah bagi seseorang,
yang waktunya dilayankan untuk mendampingi Anda
suka maupun duka

Tips indah Sam Levenson:
“Demi bibir menarik, katakan kata-kata baik
Demi mata indah, selalu lihat sisi baik seseorang
Demi tubuh langsing, bagi makananmu dengan yang lapar
Demi rambut indah, biarkan seorang anak membelainya
Demi sikap anggun, berjalankan seolah takkan pernah berjalan sendirian.”

Obey your promises!
Janji yang tak dipenuhi, melumpuhkan
Seperti bisul-bisul di telapak kaki

Bebaskan diri dari ikatan janji
dengan memenuhinya,
“Kesuksesan Anda tergantung pada seberapa sering
Anda memenuhi kesepakatan!”

Upgrade your standard!
Baik saja tidak cukup, bila Anda bisa menjadi lebih baik
Nyaman saja tidak cukup, bila Anda bisa berkelimpahan
Anda tidak akan memiliki kehidupan yang lebih luas
Bila sikap-sikap Anda terbatas

Yesus berumpama:
“Anggur yang baru
tidak diisikan
ke dalam kantong kulit yang tua.”

Knock your heaven’s door!
Jika Anda dididik menengadahkan tangan,
pastikan itu kepada Tuhan
Kepada manusia, Anda harus membaliknya

Tuhan tempat segala permintaan

Bagi sesama:
“Jadikan diri Anda pemberian!”

Sekarang tarik nafas dalam-dalam. Lalu hembuskan.

Dan ingatkah Anda, apa yang tadi Anda lakukan? Ya, membaca dengan lemah lembut rangkaian kalimat yang diselingi kutipan indah penuh harapan, optimisme, dan kebaikan. Apakah hanya itu? Periksa sekali lagi. Terus terang, tadi saya sedang menghipnotis Anda, oleh karenanya perhatian sadar Anda teralihkan. Kini saya memberikan sedikit clue: urutkan huruf awal dari setiap kalimat bahasa Inggris yang dicetak tebal.

Sekarang kembali pada pikiran sadar Anda.

Sudahkah menemukan hal lain selain membaca? Ya, Anda mendapatkan 14 huruf. Bubuhkan dua spasi, pertama setelah huruf keempat dan kedua setelah huruf kedelapan. Sudahkan Anda dapatkan? Sebuah nama indah yang menginginkan namanya bersanding dengan kebaikan-kebaikan yang dilimpahkan Tuhan dalam hidup ini.

Dalam sebuah kesempatan, Pak Mario Teguh memberikan pertanyaan enteng namun eksistensial: “Apa yang kalian pikirkan ketika saya menyebut merek Jaguar? Mercedes Benz? Atau BMW?”

Kami pun menyebutkan berbagai label kebaikan, keistimewaan, kehebatan dan kemewahan. Belum sempat kami berjauh-jauh membayangkan apa yang kami katakan, Pak Mario melanjutkan, ”Sekarang apa yang orang pikirkan bila nama kalian disebut?”

Saya belum mampu menjawab, namun saya pastikan hati menjadi berdebar-debar: Karena kita diciptakan dengan Citra Tuhan, dan karena Tuhan memiliki Nama-Nama Yang Maha Baik, maka ikhtiar yang harus dilakukan setiap orang adalah menyandingkan namanya dengan kebaikan-kebaikan. Lalu usahakan agar setiap orang lain yang menyebut nama itu, menyertakan sifat kebaikan yang telah nyata dilakukan. Seperti Tuhan yang disebut dengan Nama Pengasih dan Penyayang, bila orang memulai pengabdian.

Akhirnya bisa disimpulkan: And when the people’s chanting your name by your kindness, that’s the true goal of hipnotizing. Nama Anda bahkan menjadi hipnotis itu sendiri, yang menjembatani kebaikan-kebaikan lanjutan. [PUF, 220309]


---
Demikian, terima kasih, saya menunggu nama Anda diindahkan dalam ruang persahabatan ini.
Salam super,

--
Peri Umar Farouk, SM 1627
MTSC-FH | www.perifarouk. com | 0818-0709-4214 | Reading, Writing & Speaking | Mental Detoxer

Minggu, 15 Maret 2009

Seminar Nasional Peningkatan Mutu Guru melalui PTK, sabtu 14 Maret 2009


Sabtu, 14 Maret 2009 telah dilaksanakan seminar nasional peningkatan mutu Guru dengan Tema : MENJADI GURU PROFESIONAL MELALUI PTK (Penelitian Tindakan Kelas).

prof-diana

Seminar nasional ini dibuka oleh Prof. Dr. Diana Nomida, Ketua Jurusan Program Studi Teknologi Pendidikan (TP) Program Pascasarjana (Pps) UNJ. Awalnya, seminar ini akan dibuka langsung oleh Prof. Dr. Atwi Suparman, Ketua Umum IPTPI, namun karena beliau sakit dan dirawat di RSPP maka acara ini dibuka oleh Pembina IPTPI (Ikatan Pengembang Pendidikan Indonesia) yang juga ketua jurusan Prodi TP di Pps UNJ. Kita doakan agar Prof. Dr. Atwi Suparman cepat sembuh dan bisa bekerja kembali sebagai Rektor Universitas Terbuka seperti sediakala. Amiin.

Dalam seminar ini, hadir sebagai keynote speaker Prof. Dr. Conny R. Semiawan dan Prof. Dr. Yusufhadi Miarso, M.Sc yang merupakan para pakar di bidang penelitian tindakan (Action Research). Adapun makalah dan slide presentasi kedua guru besar itu dapat anda pesan ke wijayalabs@gmail.com.

Prof Dr. Yusufhadi Miarso dan Prof. Dr. Conny R. Semiawan

Selain kedua pakar itu yang memberikan pencerahan tentang pentingnya PTK bagi guru, hadir pula sejumlah pembicara pakar lainnya, yaitu :

1. Prof. Dr. Diana Nomida (Kajur Prodi TP PPs UNJ)2. Drs. Martadi, M.Sn. (Direktur Sekolah Alam Insan Mulia Surabaya)3. Drs. Dedi Dwitagama, M.Si (Kepala SMK 36 Jakarta)4. Drs. Akur Sudianto, Kons. (P4TK Depdiknas RI)

[caption id="attachment_872" align="aligncenter" width="300" caption="Para Pembicara Seminar PTK"]Para Pembicara Seminar PTK[/caption]Dalam ceramahnya mereka memotivasi para guru agar dapat berprestasi melalui penelitian tindakan kelas.

Selain itu, acara ini juga diselingi dengan peluncuran buku mengenal PTK hasil karya dua orang guru yaitu Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama.

[caption id="attachment_868" align="aligncenter" width="300" caption="Dedi & Wijaya


Dedi & Wijaya Penulis Buku PTK

Penulis Buku PTK

Selain para pembicara di atas, ada beberapa pembicara lainnya, yaitu:
  1. Dra. Dewi S. Prawiradilaga, M.Sc (Kajur TP-UNJ)
  2. Dr. M. Soekardjo, M.Pd (Ka. Pengembang Labschool)
  3. Wijaya Kusumah, S.Pd (Finalis LKGDP 2008)
  4. Diah Alfaningtyas, S.Pd (Finalis LKGDP 2008)

Keempat pembicara ini berbicara tentang manfaat PTK bagi Guru di Sekolah.


Kebermanfaatan PTK Bagi Guru

Acara ini juga diikuti dengan cara membuat proposal PTK yang dibimbing oleh Drs. Khaerudin, M.Pd. Bagi teman-teman guru yang ingin mendapatkan makalah dan memesan buku PTK dapat menghubungi, wijaya kusumah melalui email wijayalabs@gmail.com.

Selamat melakukan PTK di kelas Anda!

Salam Blogger.

Minggu, 08 Maret 2009

Berbagi Ilmu PTK di UNJ


Minggu pagi, 8 Maret 2009 saya diminta oleh salah satu pengurus Persaudaraan Guru Sejahtera Indonesia (PGSI) cabang Jakarta, saudara Badru Zaman untuk memberikan materi tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam Workshop PTK. Kegiatan ini juga terselenggara atas kerjasama dengan jurusan Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

[caption id="attachment_850" align="aligncenter" width="300" caption="Berbagi Ilmu PTK di UNJ"]Berbagi Ilmu PTK di UNJ[/caption]

Pada awalnya saya tak pernah berpikir kalau di hari libur panjang ini akan banyak guru yang datang menghadiri kegiatan workshop PTK .Ternyata saya keliru. Jumlah peserta yang hadir cukup banyak. Lebih dari 150 orang guru hadir dalam Workshop PTK yang dilaksanakan di Perpustakaan UNJ Lantai 1.

[caption id="attachment_851" align="aligncenter" width="300" caption="Peserta Workshop PTK di Perpustakaan UNJ"]Peserta Workshop PTK di Perpustakaan UNJ[/caption]

Dalam acara tanya jawab dengan peserta, masih banyak guru yang belum melaksanakan PTK di kelasnya sendiri. Masih banyak yang belum paham tentang siklus PTK, dan bagaimana cara membuat instrumen PTK. Tentu ini merupakan sebuah kewajiban bagi saya untuk menjawabnya dengan baik. Lalu saya jelaskan dengan panjang lebar tentang mengapa guru perlu melakukan PTK. Mengapa kita harus memahami siklus PTK dan bagaimana cara membuat instrumen PTK yang baik.

[caption id="attachment_852" align="aligncenter" width="300" caption="Para Guru Sedang Berlatih Membuat Proposal PTK"]Para Guru Sedang Berlatih Membuat Proposal PTK[/caption]

Saya menaruh harapan yang positif, bila para guru telah melakukan PTK akan banyak ditemui khasanah ilmu pengetahuan baru dalam dunia pendidikan kita. Selain itu, guru pun semakin terbiasa untuk meneliti dan menulis serta melaporkan hasil penelitiannnya.

Ada 5M yang harus dilakukan dalam melaksanakan PTK, yaitu Melihat, Membaca, Menulis, Meneliti, dan Melaporkan. Bila kelima hal itu telah menyatu, maka guru akan tahu bagaimana melaksanakan pembelajaran yang berkualitas.

Di samping hal tersebut di atas, guru pun harus menguasai 4 hal penting dalam PTK, yaitu Perencanaan, Tindakan, Pengamatan, dan Refleksi.

[caption id="attachment_853" align="aligncenter" width="300" caption="Para Guru Akan Tersenyum Puas Bila Proposal PTK Telah Selesai Dibuat"]Para Guru Akan Tersenyum Puas Bila Proposal PTK Telah Selesai Dibuat[/caption]

Semoga apa yang telah saya paparkan dalam Workshop PTK hari ini bermanfaat untuk para guru dalam melakukan PTK. Semoga pula para guru kita semakin menyadari akan pentingnya PTK dalam memperbaiki kinerjanya sebagai guru dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Minggu, 01 Maret 2009

Seminar Nasional Peningkatan Mutu Guru melalui PTK, sabtu 14 Maret 2009

IKUTILAH ACARA SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN MUTU GURU MELALUI PENELITIAN TINDAKAN KELAS
SABTU, 14 MARET 2009 DI AULA PASCASARJANA UNJ RAWAMANGUN
Pukul 08.00 s.d 17.30 WIB

Pembukaan Seminar dan Sambutan Ka.Umum IPTPI (Prof. Dr. Atwi Suparman)

A. Keynote Speaker

1. Prof. Dr. Conny R. Semiawan (Guru Besar UNJ)
2. Prof. Dr. Yusufhadi Miarso, M.Sc (Guru Besar UNJ)


B. Launcing Buku "Mengenal PTK" karya Guru di Sekolah

C. Materi Pertama Tema : "Motivasi Berprestasi melalui Penelitian"

1. Prof. Dr. Diana Nomida (Kajur Prodi TP PPs UNJ)
2. Drs. Martadi, M.Sn. (Direktur Sekolah Alam Insan Mulia Surabaya)
3. Drs. Dedi Dwitagama, M.Si (Kepala SMK 36 Jakarta)
4. Drs. Akur Sudianto, Kons. (P4TK Depdiknas RI)

Coffe Break dan Acara Sponsor

D. Materi Kedua Tema : "Kebermanfaatan PTK Bagi Guru di Sekolah"

1. Dra. Dewi S. Prawiradilaga, M.Sc (Kajur TP-UNJ)
2. Dr. M. Soekardjo, M.Pd (Ka. Pengembang Labschool)
3. Wijaya Kusumah, S.Pd (Finalis LKGDP 2008)
4. Diah Alfaningtyas, S.Pd (Finalis LKGDP 2008)

Pengarahan Teknik Pembuatan Proposal PTK (Setiap Peserta Seminar diharapkan membawa Laptop untuk praktek menulis proposal)

Ishoma dan acara Sponsor

E. Materi Ketiga Praktik Menulis Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

  • Latar Belakang dan Menetapkan Masalah
  • Perencanaan, Tindakan, Pengamatan, dan Refleksi
  • Teknik Penulisan Proposal PTK


Penutupan Acara dan Doorprize dari Sponsor

Biaya Seminar Rp. 150.000,- (Seratus Lima Puluh Ribu Rupiah)
Bisa transfer lewat rekening BCA Cabang Klender

a.n. Yeany Anggorowati no.rek. 4121181261


Informasi Pendaftaran Peserta Seminar Hubungi:
Wijaya di hp 0815 915 5515, Ibu Santi di hp.08158818045

dan Yeany di hp. 08161850275

Kami juga menerima kerjasama sponsorship bagi perusahaan yang tertarik dengan kegiatan ini.

Seminar ini akan dilanjutkan dengan workshop Pelaporan PTK selama 2 hari
(Menginap di Wisma UNJ) yang akan dimbing langsung oleh Prof. Dr. Yusufhadi Miarso

PANITIA SEMINAR NASIONAL DI UNJ 14 MARET 2009

Mengomentari Buku "Harus Bisa"

Saya baru saja selesai membaca bukunya Dino Patti Djalal yang judulnya Harus Bisa! Pertama kali melihat buku ini, yang diberikan oleh Panitia peringatan hari guru yang baru lalu, saya merasakan kalau buku ini pastil ada kaitannya dengan kampanye SBY.

Tapi setelah dibaca sampai selesai, sama sekali jauh dari perkiraan semula. Hampir tidak ada kata2 yang secara eksplisit atau implisit ingin menggolkan lagi SBY ke RI1. Buku ini hanya seperti memoir si penulis mengenai gaya kepemimpinan SBY saat menjadi presiden dan dalam mengambil keputusan. Sama sekali tidak ada unsur-unsur 'indoctrinate' eksplisit atau implisit mengenai 'sebaiknya memilih SBY di pemilu berikutnya'.

Betapa setiap keputusan diambil dengan sangat hati-hati (terkesan lambat) dan didiskusikan secara mendalam dengan menteri-menterinya, karena sekali keputusan yg tidak direncanakan dengan matang telah ditelurkan maka setiap revisi akan membuatnya dicap pemimpin yang tidak berpendirian.

Kehati-hatiannya dan juga ketegasannya ini membuatnya sangat disegani di kancah internasional. Terbukti dari banyaknya standing ovation setelah ia memberi pidato di forum-forum internasional bahkan menggoyah protokoler gedung putih saat pidato didampingi Bush mengenai tsunami.

Gayanya dalam berpolitik di luar negeri telah mengembalikan Indonesia di posisi terhormat (setelah amburadul pasca reformasi dan jajak pendapat Timtim) dan kembali konsisten ke politik 'Bebas Aktif'. Sementara gaya politik dalam negerinya memberi pembelajaran akan berpolitik yang santun, berakhlak dan bermoral, serta melayani kehendak rakyat.

Kemampuannya melihat peluang dalam krisis telah membuat Aceh 'kembali' ke NKRI dan menjadikan Indonesia negara swasembada beras di saat negara lain mengalami krisis pangan.

SBY juga dianggap sangat cerdas dengan mengerti masalah dari makro hingga mikro, serta peduli dan kritis akan hal-hal detil mengenai hal-hal yang dihadapinya. Pakar-pakar yang ahli dalam bidangnya selalu terkesan dengan SBY saat berdiskusi membahas masalah-masalah krusial di dalam dan luar negeri. Pendidikannya selama di militer membuatnya menjadi pribadi yang disiplin, tepat waktu, kokoh pada pendirian, mission oriented, dan taat pada aturan.

Dari buku ini juga terlihat bahwa ia adalah pemimpin yang tulus dan berpihak pada rakyat dalam setiap keputusannya, meskipun ada saja komentar-komentar miring tentang keputusannya tersebut.Jika keputusannya tidak berpihak rakyat maka oposisi akan mencapnya 'tidak berpihak pada rakyat', tetapi jika keputusannya berpihak rakyat ia dicap 'cari popularitas'. Untung saja beliau adalah orang yang teguh akan pendirian.

Secara pribadi saya menganggap jika saja pada masa2 yg sulit ini (tsunami, gempa, bencana alam, avian influenza, naiknya harga minyak dunia, krisis pangan, krisis global) pemimpin Indonesia bukan SBY, maka sejarah akan berkata sangat lain terhadap bangsa ini (in a negative way of course).

Buku ini bagi saya bukan hanya memoir atau penceritaan sejarah, tetapi juga buku yang memuat motivasi-motivasi penting bagaimana jika ingin menjadi pemimpin yang baik. Bagi saya buku ini sekelas dengan buku-buku bimbingan EQ, dan Dino membawakannya dengan sangat nyaman sekali.

Kalau ada orang yg mengkritik mengapa hanya ada sisi baik SBY yg ditulis di buku ini, maka sebaiknya ia membaca lagi judul buku ini: Harus Bisa! Seni Memimpin a la SBY. Seni. Ya, dalam seni tidak ada unsur baik dan buruk atau benar dan salah. Yang ada hanyalah unsur unik dalam perspektif si interpretator yang membuatnya terkesan/tertarik akan hal yang diperhatikannya.

Dino kembali membawakannya dan menerjemahkannya dalam kalimat-kalimat yang mudah dicerna dan membuat orang bisa mengerti 'seni' yang telah ditampilkan SBY saat beliau memimpin RI selama hampir 5 tahun ini.

Semoga akan banyak pemimpin seperti beliau. Saya pun yakin akan ada lagi pemimpin-pemimpin baru yang juga seperti SBY. Kita Lihat dalam pemilu ini.

Apakah anda sudah Mengajar dengan Hati?

Mengajar Dengan Hati Nurani

Selamat datang di blog Guru yang Mengajar dengan Hatinya. Saran dan komentar sangat kami harapkan demi perbaikan blog ini menjadi lebih baik lagi