Selasa, 25 November 2008

Jadilah Orang Gagal!!!

Gagal…,satu kata yang menjadi ketakutan bagi banyak orang,banyak orang yang alergi dengan kata gagal. Ya!!! Fenomena ini dapat dimaklumi,siapa sih yang ingin gagal di dunia ini ???Baik itu dalam karir,dalam bisnis,maupun dalam percintaan.

Banyak sekali orang yang menganggap bahwa jika kita gagal kita tidak mungkin menjadi sukses,karena itu banyak orang yang takut mencoba sesuatu yang dapat membawa mereka menuju kesuksesan karena takut GAGAL!!!, mereka lebih memilih diam daripada bergerak. Padahal anggapan ini tidaklah benar, bahkan fakta menunjukkan bahwa hampir semua orang yang sukses di dunia ini pasti pernah gagal,bahkan yang lebih mengejutkan lagi adalah fakta bahwa Kegagalan mereka lebih banyak daripada suksesnya mereka,sekali lagi saya tekankan bahwa GAGAL-nya mereka lebih banyak dari pada sukses mereka.

Kita ingat Thomas Alpha Edison yang gagal ribuan kali sebelum berhasil menemukan bola lampu, kolonel sanders yang ditolak ratusan kali sebelum berhasil mebuat KFC seperti yang kita kenal sekarang ini, Jackie Chan yang sering ditolak oleh sutradara sebelum menjadi mega bintang seperti sekarang ini, dan masih banyak lagi.

Melihat fakta-fakta di atas sebenarnya dapat membuat kita untuk tidak takut lagi terhadap kegagalan,karena tidak ada sukses sebelum gagal.Gagal adalah suatu ujian yang dapat membuat kita menjadi manusia yang lebih kuat dan berkualitas jika kita mau belajar dari kegagalan kita.

Kesuksesan dan kegagalan bagai dua bidang di sebuah uang koin sangat sulit dipisahkan. INGAT!!!! Semakin banyak anda GAGAL maka semakin dekat pula anda pada keSUKSESan anda. Karena itu nikmati dan cintailah kegagalan anda.
Akhir kata selamat menikmati kegagalan anda, dan selamat menempuh jalan pada kesuksesan anda yang tak terbatas.

SALAM SUKSES !!!!
Tim MOTIVASI

Senin, 24 November 2008

Guru Ideal (Sebuah Kado di Hari Guru)

SAAT tulisan ini dibuat, penulis sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti final Lomba Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran 2008 tingkat nasional yang dilaksanakan rutin tiap tahun oleh Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga kependidikan, Depdiknas. Ada rasa bangga dan bahagia karena dapat menjadi finalis lomba bergengsi ini. Namun, hati kecil penulis mengatakan apakah dengan menjadi finalis lomba tersebut, penulis sudah menjadi guru ideal? Bagaimanakah sosok guru ideal itu?

Guru ideal adalah dambaan peserta didik. Guru ideal adalah sosok guru yang mampu untuk menjadi panutan dan selalu memberikan keteladanan. Ilmunya seperti mata air yang tak pernah habis. Semakin diambil semakin jernih airnya. Mengalir bening dan menghilangkan rasa dahaga bagi siapa saja yang meminumnya. Guru ideal adalah guru yang mengusai ilmunya dengan baik. Mampu menjelaskan dengan baik apa yang diajarkannya. Disukai oleh peserta didiknya karena cara mengajarnya yang enak didengar dan mudah dipahami. Ilmunya mengalir deras dan terus bersemi di hati para anak didiknya. Tapi, dia pun harus bisa menerima kritikan dari peserta didiknya. Dari kritik itulah dia dapat belajar dari para peserta didiknya. Guru ideal justru harus belajar dari peserta didiknya. Dari mereka guru dapat mengetahui kekurangan cara mengajarnya, dan melakukan umpan balik (feedback). Benarkah sosok itu ada? Lalu seperti apakah sosok guru ideal yang diperlukan saat ini? Apakah guru ideal hanyalah guru yang sudah lulus sertifikasi guru? Benarkah demikian?

Dari hasil perenungan yang mendalam, dan juga hasil wawancara dengan teman-teman guru di mana penulis bertugas didapatkan pendapat yang beragam dan mengerucut pada tiga pendapat tentang guru ideal. Guru ideal yang diperlukan saat ini adalah pertama, guru yang memahami benar akan profesinya. Profesi guru adalah profesi yang mulia. Dia adalah sosok yang selalu memberi dengan tulus dan tak mengharapkan imbalan apapun, kecuali ridho dari Tuhan pemilik bumi. Falsafah hidupnya adalah tangan di atas lebih mulia daripada tangan di bawah. Hanya memberi tak harap kembali. Dia mendidik dengan hatinya. Kehadirannya dirindukan oleh peserta didiknya. Wajahnya selalu ceria, senang, dan selalu menerapkan 5S dalam kesehariannya (Salam, Sapa, Senyum, Syukur, dan Sabar).

Kedua, Guru yang ideal adalah guru yang memiliki sifat selalu berkata benar, penyampai yang baik, kredibel, dan cerdas. Guru yang memiliki keempat sifat itu adalah guru yang mampu memberikan keteladanan dalam hidupnya karena memiliki budi pekerti yang luhur. Selalu berkata benar, mengajarkan kebaikan, dapat dipercaya, dan memiliki kecerdasan yang luar biasa. Sifat tersebut di atas harus dimiliki oleh guru dalam mendidik anak didiknya karena memiliki motto iman, ilmu, dan amal. Memiliki iman yang kuat, menguasai ilmunya, dan mengamalkan ilmu yang dimilikinya kepada orang lain.

Terakhir, Guru yang ideal adalah guru yang memiliki 5 kecerdasan. Kecerdasan yang dimiliki terpancar jelas dari karakter dan prilakunya sehari-hari. Baik ketika mengajar, ataupun dalam hidup ditengah-tengah masyarakat. Kelima kecerdasan itu adalah: kecerdasan intelektual, moral, sosial, emosional, dan motorik. Kecerdasan intelektual harus diimbangi dengan kecerdasan moral, Mengapa? Bila kecerdasan intelektual tidak diimbangi dengan kecerdasan moral akan menghasilkan peserta didik yang hanya mementingkan keberhasilan ketimbang proses, segala cara dianggap halal, yang penting target tercapai semaksimal mungkin. Inilah yang terjadi pada masyarakat kita sehingga kasus korupsi merajalela di kalangan orang terdidik. Karena itu kecerdasan moral akan mengawal kecerdasan intelektual sehingga akan mampu berlaku jujur dalam situasi apapun. Kejujuran adalah kunci keberhasilan dan kesuksesan.

Selain kecerdasan intelektual dan moral, kecerdasan sosial juga harus dimiliki oleh guru ideal agar tidak egois, dan selalu memperdulikan orang lain yang membutuhkan pertolongannya. Dia pun harus mampu bekerjasama dengan karakter orang lain yang berbeda. Kecerdasan emosional harus ditumbuhkan agar guru tidak mudah marah, tersinggung, dan melecehkan orang lain. Sedangkan kecerdasan motorik diperlukan agar guru mampu melakukan mobilitas tinggi sehingga mampu bersaing dalam memperoleh hasil yang maksimal. Kecerdasan motorik harus senantiasa dilatih agar guru dapat menjadi kreatif dan berprestasi.


Karena itu sudah sewajarnya bila kita sebagai guru berlomba-lomba untuk menjadi sosok guru yang ideal. Ideal di mata peserta didik, ideal di mata masyarakat, dan ideal di mata Sang Maha Pemberi. Bila semakin banyak guru ideal yang tersebar di sekolah-sekolah kita, maka sudah dapat dipastikan akan banyak pula sekolah-sekolah berkualitas yang mampu membentuk karakter siswa memiliki budi pekerti yang luhur. Semoga sosok guru ideal menjadi kado ulang tahun di hari guru yang selalu kita peringati setiap tanggal 25 November 2008..

WIJAYA KUSUMAH, Guru SMP Labschool Jakarta

Sabtu, 22 November 2008

keajaiban Buku

Ubah Hidup Lewat Buku
Oleh Suhendi

ALKISAH, anak itu berlari-lari pulang ke rumahnya.
Tangannya yang mungil memegang sepucuk surat dari guru
sekolahnya. Di ambang pintu rumah ia berteriak "Mama...
mama, ada surat dari bapak guru." Ibunya, Nancy Elliot,
mantan guru, menyambut anak bungsu dari tujuh bersaudara
ini dengan ciuman dan pelukan penuh kasih sayang.


"Coba mama lihat," ujarnya sambil membuka amplop surat.
Tangannya gemetar saat matanya menyusuri kata demi kata.
"Anak ini terlalu bodoh untuk dididik. Kami
mengembalikannya kepada anda. Mulai besok tidak perlu
datang ke sekolah lagi."


"Ma, mengapa menangis?" tanya si anak, lugu. Dengan
cucuran air mata sang ibu meraih tubuh mungil itu,
memeluknya sambil berkata, "Thomas, I educated you my
self. (Thomas, ibu akan mendidikmu sendiri). Waktu itu si
anak berusia 7 tahun, dan baru 3 bulan mengecap pendidikan
formal di sekolah. Dan sejak itu, ia tidak pernah masuk
sekolah lagi.


Ibunya mengajari membaca. Dengan penuh kesabaran, akhirnya
Thomas bisa membaca. Bahkan ia menjadi seorang kutu buku.
Ketika usia 12 tahun, Thomas menjadi penjual kue, permen,
kacang, dan koran di kereta api. Ia pernah ditampar
kondektur, sehingga pendengarannya rusak. Walaupun ia
sibuk berjualan dan pendengarannya rusak, ia tak pernah
meninggalkan kegemarannya, membaca buku!



**



SUNGGUH sulit dibayangkan bahwa anak yang "terlalu bodoh,"
drop out dari sekolah dasar, dan sempat menjadi pedagang
asongan itu kemudian mencantumkan namanya dalam deretan
ilmuwan paling terkemuka di muka bumi. Tidak kurang dari
tiga ribu penemuan yang dicatat atas namanya.



Dialah Thomas Alva Edison. Apa yang membuat Edison menjadi
cerdas? Salah satu yang membuatnya cerdas dan berhasil
melakukan berbagai penemuan, tiada lain adalah
kegemarannya membaca buku. Luar biasa, manfaat dari
membaca buku. Dengan membaca buku mampu mengubah kehidupan
seseorang.



Pantas jika akhir-akhir ini, ada hasil penelitian yang
menyatakan bahwa dengan membaca buku seseorang akan
terhindar dari penyakit demensia atau pikun. Demensia
merupakan penyakit yang merusak jaringan otak. Seseorang
yang terkena demensia dipastikan akan mengalami kepikunan
atau dalam bahasa remajanya disebut tulalit. Dr. C. Edward
Coffey, seorang peneliti dari Henry Ford Health System,
telah membuktikannya.



Menurut penelitian Coffey, pendidikan (salah satu
pendidikan termurah adalah membaca buku) dapat menciptakan
semacam lapisan penyangga yang melindungi dan mengganti
rugi perubahan otak. Hal ini dibuktikan dengan meneliti
struktur otak 320 orang berusia 66 - 99 tahun yang tak
terkena demensia.



**



BETAPA pun besarnya manfaat dari membaca buku, jika
masyarakatnya kurang memiliki kesadaran tentang pentingnya
membaca buku, terciptanya suatu peradaban yang lebih baik
menjadi suatu keniscayaan. Disamping faktor lain yang
menjadi penyebab kurangnya minat baca, di antaranya budaya
menonton lebih mendominasi dari pada budaya baca, mahalnya
harga kertas yang berimbas harga-harga buku menjadi mahal,
dan kurangnya sosialisasi dari pemerintah tentang
pentingnya membaca buku.



Berdasarkan hasil survei lembaga internasional yang
bergerak dalam bidang pendidikan, United Nation Education
Society and Cultural Organization (UNESCO), minat baca
penduduk Indonesia jauh di bawah negara-negara Asia.
Indonesia tampaknya harus banyak belajar dari
negara-negara maju yang memiliki tradisi membaca cukup
tinggi.



Jepang, Amerika, Jerman, dan negara maju lainnya yang
masyarakatnya punya tradisi membaca buku, begitu pesat
peradabannya. Masyarakat negara tersebut sudah menjadikan
buku sebagai sahabat yang menemani mereka kemana pun
mereka pergi, ketika antre membeli karcis, menunggu
kereta, di dalam bus, mereka manfaatkan waktu dengan
kegiatan produktif yakni membaca buku. Di Indonesia
kebiasaan ini belum tampak.



Menumbuhkan kebiasaan membaca harus dimulai dari keluarga.
Orang tua berperan penting dalam menumbuhkan kegemaran
membaca buku anak-anaknya. Untuk menjadikan anak memiliki
kegemaran membaca, memang tidak semudah membalikkan
telapak tangan. Pepatah Inggris mengatakan we first make
our habits, then our habits make us. Sebuah watak akan
muncul, bila kita membentuk kebiasaan terlebih dahulu.
Artinya, bila orang tua ingin anaknya mempunyai kegemaran
membaca buku, maka membaca buku perlu dibiasakan sejak
kecil. Disamping perlunya keteladanan dari orang tua
sendiri.



Saat ini, biaya pendidikan kian membumbung. Hanya kalangan
tertentu saja yang dapat menikmati pendidikan formal
sampai jenjang perguruan tinggi. Bagi mereka yang belum
beruntung dari aspek ekonomi, sehingga tidak sempat
mengenyam pendidikan tinggi, mestinya tidak berkecil hati.
Membaca buku menjadi alternatif untuk bisa menjadi
terpelajar layaknya orang yang mengikuti pendidikan
formal.



Banyak tokoh dan cendikiawan tak sempat mengenyam
pendidikan formal sampai jenjang pergurunan tinggi tapi
mereka menggantinya dengan membaca buku. Orang-orang
berpengaruh di Indonesia pada masa lalu, ternyata
kehidupan nya tak bisa dilepaskan dari peran buku. Adam
Malik, misalnya, salah seorang yang perkembangan
intelektualnya dibesarkan oleh buku-buku yang dipinjamnya
dari perpustakaan keliling, tanpa harus mengikuti
pendidikan formal. Jadi, tidak ada alasan tidak bisa
menjadi orang terpelajar karena tidak bisa mengikuti
pendidikan formal.



Tentu akan lebih baik jika dapat menempuh pendidikan
formal yang cukup tinggi dan dibarengi dengan kegemaran
membaca buku. Kesempatan untuk dapat mengenyam pendidikan
formal sampai jenjang perguruan tinggi jika dibarengi
dengan kegemaran membaca buku tentu akan menghasilkan out
put yang berkualitas. Kelak out put tersebut dapat
dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat manusia.



Sayangnya, kini kita dihadapkan pada kenyataan yang sangat
memprihatinkan. Mahasiswa, yang secara formal merupakan
makhluk terpelajar, justru dihinggapi penyakit malas
membaca. Minat baca buku di kalangan mahasiswa, harus
diakui masih rendah. Mereka masih mengandalkan peran dosen
dalam menerima ilmu.



Minim sekali mahasiswa yang memiliki keinginan kuat untuk
memperdalam ilmunya dengan mencari dan membaca langsung
buku-buku sumbernya. Budayawan Emha Ainun Nadjib dalam
bukunya "Negeri yang Malam" (Tinta, 2002) buah tangan Agus
Ahmad Safei mengatakan, kutu-kutu lebih rajin membaca buku
dibanding mahasiswa, juga dosen-dosennya. Perpustakaan
bekerja amat santai, bahkan ada hari ketika perpustakaan
nganggur sama sekali. Mahasiswa hanya menjadi konsumen
komoditas eceran di pasar ilmu. Waktu ke pasar, mereka
cukup membawa kantung telinga, otaknya disimpan di dalam
almari besi.



Seiring dengan otonomi daerah, kurikulum berbasis
kompetensi (KBK) menjadi harapan kesekian dalam
meningkatkan mutu pendidikan. Sekolah diberikan
keleluasaan dalam mengelola system pengajaran guna
menghasilkan out put berkualitas dan mampu bersaing dengan
sekolah lainnya. KBK memberikan nilai lebih berupa
kecakapan hidup (life skill) agar para siswa dapat
bersaing secara kompetitif. KBK akan berhasil bila minat
baca dan kemampuan berbahasa para siswa tinggi (Pikiran
Rakyat, 23 Mei 2004).



Dalam Islam pun perintah membaca lebih dulu dari
perintah-perintah lainnya. Bahkan dari perintah salat
sekali pun. Surat Al-Alaq, berisi perintah membaca,
diturunkan Allah SWT lebih awal. Tentu, membaca tidak
hanya buku. Salah satu kunci sukses kemajuan suatu bangsa
adalah dengan membaca buku. "Baca buku, buka dunia."***



Penulis, Kepala MA Uswatun Hasanah Padalarang Kab Bandung
Barat, Trainer Pelatihan Kepenulisan.

Hp.085295287032

Di Balik Cerita Pesta Blogger 2008

Terus terang baru tahun ini saya ikut pesta blogger. Tahun kemarin saya belum ikut, karena saya belum tertarik banget sama kedahsyatan blog. Saya pikir blog cuma mainan anak-anak kemarin sore yang cuma ngabisin waktu untuk curhat alias orang yang nggak ada kerjaan.

Orang yang pertama kali mengenalkan blog adalah sahabat saya di pascasarjana UNJ, bapak dedi dwitagama yang kemarin baru saja menerima penghargaan sebagai juara kedua e-Learning award dari Pustekkom Depdiknas RI. Lalu kemudian saya banyak belajar tentang blog dari para blogger favorit dan idola, seperti Mas Budi Putra yang ngajarin saya bikin blog video di acara depkominfo. Mereka inilah yang membawa saya menjadi aktif dalam dunia blog. Terima kasih Ya!

Saya pun menularkannya kepada anak didik agar mereka juga bisa ngeblog. Bahkan blog saya jadikan bahan untuk penelitian tindakan kelas (PTK) yang mengantarkan saya menjadi finalis Lomba Keberhasilan Guru dalam pembelajaran tahun 2008 yang dapat dilihat di http://ditpropen.net/.

Blog sungguh luar biasa. Adanya blog membuat kita menjadi kreatif dalam menulis. Dalam pesta blogger kemarin, 22 November 2008, bagaimana kocaknya si kambingjantan Mas Raditya Dika ngoceh tentang keberhasilan dia dalam dunia blog yang dalam sehari blognya bisa dikunjungi lebih dari 2000 orang. Dahsyat banget!. Ternyata rahasianya dia fokus pada selera pasar, yaitu HUMOR.

Tapi bagi saya, dengan kedatangan menteri Riset dan Teknologi, Bapak Kusmayanto Kadiman membuat semakin berartinya pesta blogger ini. Bayangkan ada tiga menteri mendukung acara ini, yaitu depkominfo, dep. pariwitasata dan budaya, serta dep. ristek. Di luar negeri seperti Malaysia atau Singapura tidak ada pesta blogger yang dapat dukungan sampai tiga menteri. Bahkan kabarnya belum ada pesta blogger di dunia ini yang dihadiri lebih dari 1200 orang dan kalau tidak dibatasi jumlahnya bisa mencapai 200o orang. Baru di negara Indonesia hal itu terjadi. Indonesia adalah negara pertama yang menyelenggarakan pesta blogger dengan meriah dan sukses dengan tema Blogging for Society.

foto pesta blogger2008

foto pesta blogger2008

Saya salut sama panitianya yang dikomandoi oleh ndoro kakung. Meski di sana-sini masih ada kekurangannya, tapi saya acungi dua jempol. Apalagi bisa mendatangi para blogger terkenal dari negara lain. Kocak abis, mereka ternyata pandai sekali mengambil moment yang tepat untuk mencari foto yang bernilai tinggi. Hasil foto mereka sangat luar biasa bagus. Foto-foto mereka adalah foto-foto yang mengajak kita bicara tentang Indonesia yang kaya. Sungguh sebuah kreativitas yang patut untuk ditiru.

Dari event acara yang menarik adalah dialog dengan Mas Budi Putra dan dan Mas Pepih Nugraha. Wah seru banget. Saya sangat merasakan mendapatkan ilmu tambahan. Apalagi dengan adanya pak Said dan pak Iwan para senior blogger yang pengalaman menulisnya luar biasa. Saya juga mendapatkan teman baru mbak Nenden Novianti dari vivanews.com dan Mang Kumlod. Saya juga bertemu dengan Mr. Dougleas R. Stoltz dari sekolah bogor Raya. Pesta blogger membuat saya mendapatkan teman baru dan juga…. hadiah-hadiah doorprize yang bagi saya cukup berarti. Saya mendapatkan voucher untuk berlangganan PUSH selama 6 bulan Gratis melalui ponsel saya. Tapi sayang ponsel saya masih jadul, jadi harus diganti dulu dengan yang baru. Oh, Tuhan Tolonglah aku untuk bisa membeli HP baru!.

Buat Para blogger yang dapat doorprize PC dan Laptop Hp, saya ucapkan selamat. Ternyata uang Rp. 50 ribu bisa beranak jadi banyak. Para peserta sangat dimanjakan karena nilai nominal yang didapatkan lebih dari Rp. 50 ribu. Tahun besok cari sponsor yang lebih banyak lagi, biar pesertanya juga semakin nyaman dan enjoy. Juga acaranya jangan dibikin kayak acara kuliahan, kasihan para blogger muda. Mereka ingin ada sedikit yang serius tapi santai. Tapi, biar bagaimanapun pesta ini sudah jauh lebih baik dari tahun sebelumnya. Semoga tahun depan lebih meriah dan lebih oke lagi.

Sampai jumpa tahun depan di pesta Blogger tahun 2009.Sukses selalu ya!

Kamis, 20 November 2008

Rindu Rasulullah

Bagi jamaah haji yang beruntung masuk Raudah, sudut utama di Masjid Nabawi, ia akan dicekam kerinduan bertemu Rasulullah. Gemuruh salawat yang diiringi tangis bahkan raungan, membuat suasana di ruangan kecil yang diperebutkan itu terasa bertambah magis. Terasa, seakan Rasulullah berada di sampingnya. Tapi apa daya, sang kekasih tidak tampak, kecuali pusaranya yang terhijab di balik dinding beton yang kukuh. Saat meninggalkan Raudah, jamaah berdesakan bahkan saling jepit melewati lorong keluar yang sempit. Gema selawat tambah mengeras. Di sini, biasanya bacaan salawat diucapkan singkat-singkat: ''Salamun 'alaika ya Rasulullah.'' Atau ditambah kata-kata ''Salamun 'alaika ya Faruq, salamun 'alaika ya Aba Bakr,'' menunjuk kepada Umar dan Abu Bakar, dua sahabat dekat Rasulullah yang terbujur di samping beliau.

Pernah seorang jamaah haji bertanya kepada sang kyai pembimbingnya, mengapa Masjid Madinah memberi kesan begitu mendalam. Suara muazin yang mengalun, seakan mengalahkan keindahan gema azan di Masjidil Haram, membuat salat di dalamnya sering lebih khusyuk. Sang kyai menjawab, ''Karena di masjid itu ada kekasihmu yang kau rindukan. Bukankah kau selalu menyebutnya dan hanya pada kesempatan ini engkau bertemu?''

Kerinduan kepada Rasulullah, pesan sang kyai pula, seharusnyalah diciptakan, di mana saja dan kapan saja. Itu pertanda seorang umat Muhammad mencintai Nabi dan ajarannya. Uluk salam dan memberikan penghormatan kepada Nabi, adalah perintah kepada orang beriman, karena Allah dan para malaikat-Nya senantiasa bersalawat untuk Nabi, (QS 33:56).

Bagi kalangan khawasul khawas, kerinduan kepada Rasulullah kerap ditambah dengan keinginan bermimpi ketemu beliau. Dibacanyalah beribu-ribu salawat dengan mengintensifkan seluruh amal ibadah. Keinginan itu sering jadi kenyataan. Bahkan, ''Barangsiapa melihatku dalam mimpi,'' demikian Rasulullah menjamin, ''maka ia seakan melihatku dalam jaga, karena syetan tidak bisa meniru diriku.'' Mimpi jumpa Nabi adalah karunia yang diberikan hanya kepada orang yang telah bersih jiwanya.

Oleh Rasulullah disebutkan, ''Termasuk orang kikir yang tidak bersalawat padaku, saat namaku disebut orang.'' Sebaliknya, yang bersalawat sekali kepadanya, Allah memberinya 10 rahmat dan melenyapkan 10 dosanya. Dalam riwayat Muhammad bin Abdurrahman disebut, Rasulullah bersabda, ''Setiap kali umatku uluk salam kepadaku, sesudah aku tiada, Jibril menyampaikannya kepadaku lalu kujawab: Wa'alaihissalam,'' (Semoga salam, rahmat dan berkah Allah juga tetap kepadanya).

Tanda kerinduan kepada Rasulullah adalah menjalankan seluruh perintahnya. Menghadirkannya secara penuh di hati, seakan beliau selalu hadir di sisi kita. Nilai iman ini melebihi penglihatan fisik, seperti beliau katakan: ''Beruntunglah orang yang melihat aku dan beriman kepadaku. Tapi, beruntunglah, beruntunglah, wahai beruntunglah orang yang meskipun tidak melihatku tapi beriman kepadaku.'' - ah Sumber Hikmah Republika

Rabu, 19 November 2008

Tuhan Bagiku

Tuhan Bagiku

Dengan Nama Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Semoga keselamatan dan keberkahan bersama kita semua.
Pernah satu masa dalam hidupku
aku berfikir bahwa Tuhan hanya ada di mesjid
di tempat-tempat ibadah, di pengajian-pengajian
dalam kitab suci dan hanya beredar saat bulan suci
Pernah satu masa dalam hidupku
aku berfikir bahwa Tuhan hanya beserta orang-orang yang beruntung
beserta orang-orang kaya yang mentereng rumahnya dan bergelayut harta bendanya
beserta orang-orang alim ulama yang memakai jubah panjang dan lilitan kain di kepalanya
beserta orang-orang yang “tak kenal susah”
beserta pasangan-pasangan yang berbahagia, yang segala sesuatunya telah disiapkan
Pernah satu masa dalam hidupku
aku berfikir bahwa Tuhan hanya perlu dicari saat sedang berduka
saat sedang kecewa, tersakiti dan bersedih
saat sedang merasa sendiri tanpa ada yang mencintai
saat sedang diambang maut
saat sedang mengalami ujian dan cobaan
Pernah satu masa dalam hidupku
aku berfikir bahwa Tuhan begitu absurb
adakah?
untuk akukah?
atau hanya penguasa semena-mena yang menatap seluruh isi dunia ini
dan terasa begitu jauh dan tak tergapai
Kemudian aku mengalami berbagai kejadian
yang menghempasku, yang melemparku, yang menjatuhkanku
yang meninggikanku, yang menerbangkanku ke awang-awang, yang membuat aku terlena
Kemudian aku bertemu dengan berbagai bagai manusia
yang silih berganti datang dan pergi dalam kehidupanku
yang keberadaannya begitu mengagumkan dan menyilaukan
atau bahkan yang tak ingin kudekati
Kemudian aku belajar
aku berfikir, aku merenung
dan aku menyadari
Ternyata…….
Tuhan ada saat aku mulai mencoba obat obat terlarang, menjagaku agar tidak terjatuh terlalu dalam, dan tidak membiarkanku mati karena OD
Tuhan ada saat aku bersama teman-teman bermabuk mabukan ke diskotik dan menyetir dalam keadaan mabuk, dan tidak membiarkanku mati karena kecelakaan
Tuhan ada saat aku bertarung melawan maut, saat 23 jam dalam kesakitan, untuk melahirkan anakku, dan membiarkanku hingga kini menyaksikan dia tumbuh menjadi gadis cantik
Tuhan ada saat aku di rumah, di jalan, di tempat tempat yang baik, di tempat tempat yang kurang baik,
Tuhan ada saat aku sendiri, saat aku beramai ramai, saat aku gelisah, saat aku merasa damai
Ah…….terima kasih Tuhan……
Kau selalu Ada untukku
Kau selalu Melindungiku
Kau selalu Mengasihiku
Boleh aku mohon sesuatu, Tuhan?
Tempatkan aku bersama orang-orang terkasihmu
Jangan ambil cahaya-Mu dari hatiku
Perkenankan aku menjadi hamba kecintaan-Mu
Amin…….
Sumber :

Senin, 17 November 2008

Menyejukkan Hati

Jika suatu ketika hatimu merasa gersang berkepanjangan, dengan apakah engkau hendak menyiraminya? Jika suatu saat jiwamu terasa jenuh dan merasakan desakan untuk menemukan spiritualitas, apakah yang akan engkau lakukan? Apakah engkau akan mengumpulkan brosur-brosur dan memilih biro perjalanan umroh terbaik yang akan mengajakmu berwisata spiritual, sesudah haji dan umrohmu yang kesekian? Atau, engkau akan menemui Dia di tempat yang Ia janjikan? Aku tak tahu, apa jawabmu. Yang aku tahu, di penghujung zaman yang semakin sepi ini, manusia semakin tak punya kekasih. Tetangga-tetangga tak ada lagi. Yang tersisa adalah rumah-rumah berpagar tinggi yang tak lagi ada sentuhan manusiawi kecuali sekadar ucapan selamat pagi. Itu pun jika berpapasan.

Padahal, manusia memiliki kerinduan untuk saling bertatap muka dengan orang lain sebagai sesama manusia. Bukan dalam suasana transaksi di atas kepentingan-kepentingan duniawi yang sepi dan permukaan, sekalipun sekilas tampak riuh dan brisik. Manusia tertawan oleh keengganannya untuk terlibat dalam percakapan dari hati ke hati. Kemudian kesepian menghinggapi. Atau, merasakan kekeringan spiritual yang tak cukup dibasahi dengan konsumsi kognisi. Di saat seperti itu, umroh dan haji akhirnya menjadi salah satu pilihan untuk rekreasi batin. Ia berharap bisa menangis di sana, di saat para janda dan anak-anak yatim kehabisan airmata karena tak ada nasi yang tersisa. Ia ekstase dan masyuk, berputar-putar tawaf, di saat saudara-saudaranya juga berlari-lari cemas demi mempertahankan emaknya yang hampir mati.

Ia merasa ''bertemu'' Tuhan, tetapi ketika pulang ia ''tinggalkan'' Tuhan di tanah suci. Ia kembali merasa terasing, karena panggilan fitrahnya untuk mencintai saudaranya sesama manusia tak pernah ia penuhi. Padahal, Tuhan menantinya di tengah-tengah orang-orang yang hancur hatinya. Memanggil manusia untuk mendatangi mereka sambil menanggalkan jubah organisasi, instansi atau perusahaan. Mendatangi mereka tanpa jubah-jubah itu, melainkan hadir dengan empati sebagai sesama manusia ciptaan Tuhan. Inilah agaknya yang mencemaskan Ibnu Mas'ud. Wallahu'alam bishawab. Hanya Ibnu Mas'ud dan Allah yang tahu, apa yang menjadi kegelisahan Ibnu Mas'ud. Yang sampai kepada kita adalah kabar tentang perkataan Ibnu Mas'ud bahwa, di akhir zaman nanti banyak orang menunaikan ibadah haji tanpa sebab, perjalanan mereka mudah, rezeki mereka dilapangkan, namun mereka kembali dengan hampa dan dengan hal-hal yang negatif. Unta salah seorang dari mereka melaju di tengah padang pasir dan gurun yang tandus, sementara tetangganya dililit kelaparan!

Kelak, Bisyir bin al-Harits menjumpai apa yang dikatakan Ibnu Mas'ud. Bisyir rahimahullah hanya tersenyum dan mendekati orang yang bersikeras untuk berhaji lagi, tatkala Bisyir menyarankan agar uang untuk haji itu diberikan kepada orang yang membutuhkan. Bisyir berkata, ''Harta itu jika dikumpulkan dari perdagangan yang kotor dan syubhat, maka akan terputus arah tujuannya. Dan Allah telah berjanji pada diri-Nya untuk tidak menerima kecuali amal orang-orang yang bertakwa.'' Nah, kalau suatu ketika engkau mengalami kegersangan hati, apakah engkau akan menyejukkannya dengan umroh dan haji berulang kali, ataukah menutupi aurat saudaramu yang bajunya tinggal sehelai? - ah

Rabu, 12 November 2008

Berkunjung Ke Indosat

Hari Jum'at yang baru lalu, tepatnya 7 Nopember 2008, saya dan pak Sujai teman kuliah di pascasarjana UNJ berkunjung ke IM2 Indosat di Jl. Kebagusan Raya No. 36 Pasar Minggu.

Di Indosat kami bertemu dengan pak Abu Syukur Nasution (Sales & Marketing Directur) dan Pak Andri Aslan (Corporate Secretary). Kami juga didampingi oleh ibu Trisna beserta staf dari indosat.

Dari pertemuan itu kita bersepakat untuk melaksanakan kerjasama saling menguntungkan. Intinya bagaimana internet bisa optimal dimanfaatkan oleh para guru dan siswa, Semoga ada kerjasama berlanjut setelah pertemuan kita.Saya pun berharap dapat juga menyelesaikan tesis di Indosat. Semoga Allah mengabulkannya.

Minggu, 09 November 2008

Menjadi finalis LKGDP 2008

Bahagia rasanya hati ini ketika membaca nama saya tercantum dalam daftar Finalis lomba Keberhasilan Guru Dalam Pembelajaran (LKGDP) Tingkat Nasional tahun 2008. Mata saya tak berhenti menatap sederet nama finalis itu dan ternyata nama saya ada di sana. Saya lihat kembali url http://ditpropen.net/index.php?option=com_content&task=view&id=48&Itemid=1 dan ternyata benar saya tidak sedang bermimpi, karena nama saya jelas ada di sana.

Sudah empat tahun lamanya saya berharap menjadi finalis lomba yang bergengsi ini. Namun baru tahun ini harapan ini terkabul. Mohon doa dari pembaca semua agar saya dapat menjadi pemenangnya. Dukungan dan doa dari semua pembaca sangat saya harapkan agar saya lebih termotivasi lagi dalam mempersiapkan presentasinya.

Judul tulisan saya dalam lomba ini adalah Meningkatkan Minat dan Kreativitas Menulis Siswa di Kelas Akselerasi Melalui Pengelolaan Blog di Internet. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk semua. Tulisan ini telah saya muat beberapa waktu lalu dalam blog ini.

Saya juga mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada siswa akselerasi tahun kedua yang telah menjadi subyek dalam penelitian ini. Tak terasa sudah 10 bulan saya melaksanakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) di kelas kalian. Saya berharap anak-anak di kelas aksel dapat menjadi contoh buat siswa yang lainnya bagaimana mengelola blog yang terupdate dengan baik. Kalian adalah siswa-siswa cerdas dan berbakat, karena itu gunakan kecerdasan kalian untuk berbagi kepada yang lain. Walaupun saya tahu sangat sulit bagi kalian untuk membagi waktu dalam mengupdate blog yang sudah kalian buat.

Sekali lagi mohon doa dari semua pembaca agar saya diberikan kekuatan oleh-Nya untuk bisa membawa nama baik Labschool untuk menjadi juara LKDP 2008. Semoga Labschool tetap jaya, dan terus berkibar namanya di seantero ibu pertiwi.Hidup Labschool. Jaya labschool.

Rabu, 05 November 2008

Keajaiban Sedekah

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokaatuh

Berikut artikel Mukjizat Sedekah, mudah- mudahan bermanfaa t.Amin

DENGAN SEDEKAH, HIDUP LEBIH BERKAH

Kabsyah al-Anmary berkata: " Saya mendengar Rasulullah saw bersabda: "Ada tiga hal di mana aku bersumpah di dalamnya; pertama, harta seorang hamba tidak akan pernah berkurang lantaran gemar bersedekah. Kedua, tidak ada seorang hamba pun yang sabar ketika dianiaya oleh orang lain, melainkan Allah akan menambahkan kemuliaan kepadanya. Ketiga, tidak ada seorang hamba pun yang membuat kericuhan dan onar, melainkan Allah akan membukakan pintu
kefakiran kepadanya" (HR. Ahmad) .

Subhanallah, Rasulullah saw sampai bersumpah ketika berbicara masalah sedekah. Secara tidak langsung, hadits di atas menegaskan, wahai ummat manusia siapapun anda, dari mana pun anda, di mana pun anda, ketahuilah bahwa harta seseorang tidak akan pernah berkurang lantaran sedekah.

Mungkinkah Rasulullah saw menyalahi sumpahnya? Tentu tidak.
Dalam surat al- An'am ayat 160, Allah berfirman: "Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya" . Dan sedekah merupakan amal yang baik. Oleh karena itu, mereka yang bersedekah Rp.100, maka minimal Allah akan membalasnya dengan Rp. 1000. Mereka yang bersedekah USD 50, Allah akan menggantikannya dengan USD 500. Semakin besar sedekah yang dikeluarkan, semakin besar pula balasan dari Allah yang akan diperolehnya.

Ingat sekali lagi, semua itu adalah janji Allah dan RasulNya,
dan tentu Allah dan RasulNya tidak akan menyalahi janjinya.

Suatu hari Fatimah az-Zahra, sangat menginginkan buah delima. Ali bin Abi Thalib segera berangkat ke pasar mencari buah delima dimaksud. Mengingat uang yang dimilikinya saat itu sangat terbatas, Ali hanya dapat membelikannya satu buah saja. Di tengah jalan, datang seorang sangat miskin yang menginginkan buah delima. Ali lalu memberikan setengahnya. Sampai di rumah, Ali menceritakan kepada Fatimah mengapa buah delima yang dibawanya
tinggal setengah.

Selang beberapa lama, terdengar seseorang mengetuk pintu. Begitu dibuka, ternyata Salman al-Farisy berdiri di depan pintu membawa sembilan buah delima.

Rasulullah saw mengutus Salman untuk memberikan sepuluh buah delima, hanya Salman menyembunyikan satu buah, sehingga yang dibawa hanya sembilan buah saja. Salman lalu berkata: " Ini ada buah delima dari Rasulullah saw untuk Fatimah". Ali lalu berkata: "Kalau ini benar dari Rasulullah saw jumlahnya pasti sepuluh buah bukan sembilan" .

Mendengar itu, Salman kaget lalu berkata: "Bagaimana kamu tahu wahai Ali?".
Ali menjawab: "Karena saya ingat firman Allah yang berbunyi: ""Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya".

Bukan hanya akan dilipatgandakan balasannya, orang yang rajin bersedekah juga akan dihindarkan dari segala macam bencana dan malapetaka.

Rasulullah saw bersabda: "Obatilah orang-orang sakit kalian dengan sedekah" (HR. Ahmad).

Al-Alamah al- Yafi' dalam bukunya at- Targhib wat Tarhib menuturkan sebuah kisah, pada masa Nabi Shaleh as, hiduplah seorang laki- laki tukang tato yang suka merusak pakaian orang-orang. Sekelompok orang lalu menemui Nabi Shaleh dan berkata: " Wahai Nabiyallah, doakan si tukang tato itu agar ditimpa musibah, karena dia suka merusak baju-baju kami". Nabi Shaleh lalu berdoa
agar tukang tato itu tidak dapat pulang dengan selamat.

Namun, sore harinya, Nabi Shaleh kaget, ketika melihat tukang tato itu
pulang membawa bundelan dengan selamat padahal dalam bundelannya itu ada seekor ular ganas berbisa. Nabi Shaleh lalu bertanya: "Apa yang kamu lakukan tadi pagi ketika berangkat? ". Tukang tato itu menjawab: "Saya pergi membawa dua buah roti, lalu salah satu roti saya sedekahkan, dan yang satunya lagi saya makan". Nabi Shaleh lalu berkata: " Benar, Allah telah menyelamatkan kamu dari bahaya dan malapetaka ular yang sembunyi di dalam buntelan kamu itu lantaran sedekah yang kamu keluarkan. Pergi dan bertaubatlah kepada Allah". Tukang tato itu pun bertaubat dan tidak melakukan perbuatan jahatnya lagi.

Sungguh luar biasa keajaiban sedekah. Saking luar biasanya, Ibnu Qayyim dalam bukunya Zadul Ma'ad mengatakan: "Dalam sedekah itu terdapat banyak hal luar biasa, termasuk dapat menolak beragam bencana dan malapetaka, sekalipun
yang sedekah tersebut orang durhaka, banyak berbuat aniaya atau orang kafir.

Allah akan menolak segala macam bencana dan malapetaka. Hal ini sudah menjadi rahasia umum, semua orang sudah mengetahuinya baik orang awam ataupun yang berpendi dikan, karena seluruh penduduk bumi telah mengakui kehebatan sedekah ini sekaligus telah mencoba dan mengalaminya" .

Mengingat banyak manfaat dari sedekah ini, pengarang kitab Tanbihul
Ghafilin, Imam Samarqandy mengatakan: "Biasakan diri anda untuk terus bersedekah, baik dalam jumlah kecil maupun besar. Karena, dalam sedekah itu ada sepuluh manfaat; lima akan diberikan di dunia, dan lima lagi akan diberikan di akhirat kelak.

Adapun lima manfaat yang akan diberikan di dunia adalah: Dapat mensucikan harta, mensucikan badan dari perbuatan dosa, dapat menolak beragam bencana dan penyakit, memberikan kebahagiaan kepada orang miskin dan tidak ada perbuatan paling mulia selain memberikan kebahagiaan kepada sesama muslim,
serta harta kekayaan akan lebih berkah, juga rizki akan lebih melimpah.
Adapun lima manfaat yang akan diperoleh kelak di akhirat adalah: sedekah akan menjadi pelindung dari teriknya sengatan matahari kelak, akan memperberat timbangan kebaikan, dapat membantu melewati shirat (jembatan akhirat), dapat menambah ketinggian derajat di surga kelak dan akan memperoleh ridha dari Allah.

Bahkan dalam sebuah hadits riwayat Imam Ahmad dan Hakim disebutkan:
"Seseorang tidak dapat bersedekah, melainkan ia telah dapat melepaskan ikatan dan godaan tujuh puluh setan".

Mari kita budayakan gemar bersedekah dalam kondisi apapun, karena di antara ciri orang bertaqwa adalah orang yang tetap bersedekah baik ketika lapang maupun sempit, ketika suka maupun duka (QS. Ali Imran: 133, 134).
Jangan sampai penyesalan itu datang belakangan sebagaimana firman Allah:
"Dan sedekahkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb- ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedek ah dan aku termasuk
orang-orang yang saleh?" (QS. Al-Munafiqun: 10).

Dengan gemar bersedekah, insya Allah hidup kita semakin berkah dunia dan akhirat. Semoga.

Kekuatan Sedekah
Pengetahuan yang berguna untuk kita amalkan bersama

Assalamu' alaikum warahmatullaahi wabarakatuh,

Diceritakan dalam sebuah hadis yang
diriwayatkan oleh Turmudzi dan Ahmad, seperti berikut :
Tatkala Allah Ta'ala menciptaka n bumi, maka bumi pun bergetar. Lalu Allah menciptakan gunung dengan kekuatan yang telah diberikan kepadanya, ternyata bumi pun terdiam.

Para malaikat keheranan akan penciptaan gunung tersebut. Kemudian mereka bertanya "Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan- Mu yang lebih kuat daripada gunung ?"
Allah menjawab, "Ada, yaitu besi" (kita mafhum bahwa gunung batu pun boleh menjadi rata ketika dikorek/bore dan diratakan oleh bulldozer atau sejenisnya yang dibuat dari besi),

Para malaikat bertanya lagi "Ya Rabbi,
adakah sesuatu alam penciptaan- Mu yang lebih kuat daripada besi?"
Allah yang Maha Suci menjawab, "Ada, yaitu api" (besi walau sekeras manapun boleh menjadi cair dan hancur setelah dibakar api), Para malaikat kembali bertanya "Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan- Mu yang lebih kuat daripada api? "
Allah yang Maha Agung menjawab, "Ada, yaitu air" (api membara sedahsyat apa pun niscaya akan padam jika disiram air) ,

Para malaikat pun bertanya kembali
"Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan- Mu yang lebih kuat daripada air?"
Allah yang Maha Tinggi dan Maha Sempurna menjawab, "Ada, yaitu angin" (air di samudera yang luas akan serta merta terangkat, bergulung- gulung dan menjelma menjadi gelombang raksasa yang dahsyat, tiada lain kerana kekuatan angin. Angin ternyata memiliki kekuatan yang teramat dahsyat),

Akhirnya para malaikat pun bertanya lagi "Ya Allah, adakah sesuatu dalam penciptaan- Mu yang lebih dahsyat dari itu semua? "
Allah yang Maha Gagah dan Maha Dahsyat kehebatannya menjawab, "Ada, yaitu amal anak Adam yang mengeluarkan sedekah dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya tidak mengetahuinya".

Artinya, yang paling hebat, paling kuat dan paling dahsyat sebenar-nya adalah orang yang bersedekah tetapi tetap mampu menguasai dirinya, sehingga sedekah yang dilakukannya bersih, tulus dan ikhlas tanpa ada unsur menunjuk- nunjuk ataupun supaya diketahui orang lain .

Berkaitan dengan ikhlas ini, RasulAllah SAW mengingatkan dalam pidatonya ketika beliau sampai di Madinah pada waktu hijrah dari Makkah : "Wahai segenap manusia! Sesungguhnya amal itu tergantun g kepada niat, dan seseorang
akan mendapatkan (pahala) sesuai dengan apa yang diniatkannya ".
Oleh kerana itu hendaknya kita selalu mengiringi sedekah kita dengan niat yang ikhlas hanya kerana Allah semata, tanpa berasa ingin dipuji, dianggap dermawan, dihormati, dll yang dapat menjadikan sedekah kita menjadi sia- sia.

Ganjaran bersedekah

RasulAllah Shollalla hu Alaihi Wa Sallam menganjurk an kepada kita umatnya untuk memperbanyak sedekah, hal itu dimaksudkan agar rezeki yang Allah berikan kepada kita menjadi bertambah berkah.

Allah memberikan jaminan kemudahan bagi orang yang bersedekah, ganjaran yang berlipatganda (700 kali) dan sebagai ganti, sebagaimana firman-Nya dan sabda RasuluAllah SAW, sbb :
Allah Ta'ala berfirma n, " Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertaqwa dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga) maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah ". {Qs. Al Lail (92) : 5-8}

Allah Ta'ala berfirman, "Perumpamaan ( nafkah yang dikeluarkan oleh)
orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap- tiap bulir seratus
biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki . Dan Allah maha luas (kurnia-Nya) lagi maha mengetahui" .
{Qs. Al Baqarah (2) : 261}
RasulAllah SAW bersabda, "Setiap awal pagi, semasa terbit matahari, ada dua malaikat menyeru kepada manusia dibumi. Yang satu menyeru, "Ya Tuhan, kurniakanlah ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya kepada Allah ".
Yang satu lagi menyeru "musnahkanlah orang yang menahan hartanya"

Tolak Bala dengan Sedekah

Orang-orang yang beriman sangat sadar dengan kekuatan sedekah untuk menolak bala, kesulitan dan berbagai macam penyakit, sebagaimana sabda RasulAllah SAW , sbb :
"Bersegeralah bersedekah, sebab yang namanya bala tidak pernah mendahului sedekah ". "Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah"
"Obatilah penyakitmu dengan sedekah" .
Banyak dari kita yang sudah mengetahui dan memahami perihal anjuran
bersedekah ini, namun persoalannya seringkali kita teramat susah untuk
melakukannya karena kekhuatiran bahwa kita salah memberi, sebagai contoh kadang kala kita enggan memberi sedekah kepada pengemis yang kita temui ditepi jalan dengan anggapan bahwa mereka (pengemis/ peminta tsb) menjadikan
meminta-minta sebagai pekerjaan nya, malas, dll.

Padahal sesungguhnya prasangka kita yang demikian adalah bisikan- bisikan syaitan laknatullah yang tidak rela melihat kita berbuat baik (bersedekah) , sebaiknya mulai saat ini hendaknya kita hilangkan prasangka- prasangka yang demikian kerana seharusnya sedekah itu kita niatkan sebagai bukti keimanan kita atas perintah Allah dan
rasul-Nya yang menganjurkan umatnya untuk selalu bersedekah , masalah mungkin timbul apabila ternyata kemudian nya bahwa sedekah yang kita beri kepada pengemis/peminta tadi tidak tepat sasaran, bukan lagi urusan kita, karana sedekah hakikatnya adalah ladang amal bagi hamba-hamba Allah yang bertakwa.

Pengemis/peminta/ fakir miskin lainnya adalah ladang amal bagi orang yang berkemampuan, dapat kita bayangkan andaikata tidak ada lagi orang-orang tersebut, kepada siapa lagi kita dapat beramal dan (bersedekah) ???
Atau kalau kita termasuk orang yang tidak suka memberi sedekah (kepada pengemis/peminta/ fakir miskin) dengan berbagai alasan dan pertimbangan maka biasakanlah bersedekah dengan menyiap
kan sejumlah uang sebelum sholat Jum' at dan memasukkan ke kotak-kotak sumbangan yang tersedia dan biasakan dengan memberi sejumlah minimal setiap Jum'at, misalnya Jum'at ini kita menyumbang 5000 kekotak amal tersebut maka sebaiknya Jum'at berikutnya harus dengan
jumlah yang sama, syukur jika boleh diberi lebih dan yang terpentingnya harus diiringi dengan keikhlasan .

Sedekah anda, walaupun kecil tetapi amat berharga disisi Allah Azza Wa Jalla. Orang yang bakhil dan kikir dengan tidak menyedekahkan sebahagian hartanya akan rugi didunia dan akhirat karana tidak mendapat keberkatan.
Jadi, sebenarnya orang yang bersedekah adalah untuk kepentingan dirinya. Sebab menginfakkan (membelanjakan) harta akan memperoleh berkah dan sebaliknya menahannya adalah celaka. Tidak mengherankan jika orang yang bersedekah diibaratkan orang yang melabur (invest) dan menabung disisi Allah dengan jalan meminjam kan pemberiannya kepada Allah. Balasan yang akan
diperolehnya berlipat ganda. Mereka tidak akan rugi meskipun pada awalnya mereka kehilangan sesuatu.

Sedekah yg pahalanya terus mengalir

Dari Abu Hurairah RA, bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW, telah bersabda :
"Bila seorang hamba telah meninggal, segala amalnya terputus, kecuali tiga hal :
amal jariyah, ilmu yang bermanfa at atau anak shalih yang mendo'akannya" (HR. Bukhari, dalam Adabul Mufrad).

Berikut contoh konkrit, sadaqah (amal) jariah, yang pahalanya terus mengalir walaupun si pemberi sadaqah telah wafat :
http://warmfuzzy. wordpress. com/2006/ 07/20/sedekah- jariah/
Jadilah dai "sejuta artikel" dengan meneruskan artikel ini kepada
saudara-saudara kita sesama muslim yang barangkali belum mengetahui-nya, sehingga kita tidak dilaknat Allah dan seluruh mahluk kerana tidak
menyampaikan (menyembunyikan) apa yang telah kita ketahui, sebagaimana dinyatakan dalam Al-Quran surah Al-Baqarah Ayat 159 :
"Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyik an apa yang telah Kami turunkan dari keterangan- keterangan dan petunjuk hidayat, sesudah Kami terangkannya kepada manusia di dalam Kitab Suci, mereka itu dilaknat oleh Allah dan dilaknat oleh sekalian makhluk ".
Dari Abdullah bin 'Amru ra, RasulAllah S.A.W bersabda: "Sampaikanlah pesanku walaupun hanya satu ayat" .

Sedekah Jariah - AL SADAQAT AL JARIYAH - Kebajikan yang tak berakhir!

The actions which outlives you!
1. Berikan al- Quran pada seseorang, dan setiap dibaca, Anda mendapatkan hasanah.
Give Quran to someone and each time they read from it, you will gain hasanaat.
2. Sumbangkan kursi roda ke hospital dan setiap orang sakit menggunakannya, Anda dapat hasanah.
Donate a wheelchair to a hospital and each time a sick person uses it, you will gain hasanaat.
3. Berkongsi bahan bacaan yang membangun dengan seseorang.
Share constructive reading material with someone.
4. Bantu mendidik seorang anak.
Help in educating a child.
5. Ajarkan seseorang sebuah do' a. Pada setiap bacaan do' a itu, anda dapat hasanah.
Teach someone to recite a dua. With each recitation, you will gain hasanaat.
6. Berkongsi CD Quran atau Do'a.
Share a dua or Quran CD.
7. Terlibat dalam pembangunan sebuah masjid.
Participate in the building of a mosque.
8. Tempatkan pendingin air di tempat umum.
Place a water cooler in a public place.
9. Tanam sebuah pohon. Setiap seseorang atau binatang berlindung di bawahnya, Anda dapat hasanah.
Plant a tree. Each time any person or an animal sits under its shade or eats from the tree, you will gain hasanaat.
10. Khabarkan ilmu ini kpd org lain. Jika orang yg mendpt pesanan ini
menjalankan salah satu dari yang di atas, anda dapat hasanah sampai hari Qiamat.
Share this with someone. If one person applies any of the above you will
receive your hasanaat until the Day of Judgment.

Insya'Allah.

Semoga Allah Ta' ala membalas 'amal Ibadah kita.
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh


Regards,

Tania Rianti Kamalia

Selasa, 04 November 2008

Mengajar Kelas Akselerasi

Terus terang mengajar kelas akselerasi itu enak. Saya biasa menyebutnya kelas aksel. Kelas berkumpulnya anak cerdas dan berbakat. Perlu penanganan yang profesional untuk dapat berinteraksi dengan mereka. Kalau sampai salah penangannya bisa bahaya.

Tipe mereka adalah tipe anak yang haus akan ilmu. Guru harus dapat merangsang mereka belajar secara aktif dan menyenangkan. Bukan itu saja, guru juga harus terus belajar memahami apa yang mereka inginkan. Sebab, bila tidak paham justru guru akan dikritik oleh mereka. Guru harus sering melakukan feedback (umpan balik) dalam pembelajarannya agar tujuan yang direncanakan berjalan dengan baik.

Awalnya saya merasa kesulitan mengajar di kelas aksel. Namun, seiring dengan berjalannya waktu saya akhirnya dapat juga menemukan strategi yang tepat dalam berinteraksi dengan mereka. Tentu saja itu semua melalui proses yang cukup panjang.

Anak aksel pada dasarnya adalah anak yang memiliki kecerdasan luar biasa. Guru harus membuat pembelajaran yang mengundang agar kecerdasan mereka menjadi lebih terasah. Kemampuan berpikir tingkat tinggi (metacognition) harus terus diberikan kepada mereka.

Melalui kegiatan Problem Basic Learning (PBL) mereka dilatih untuk memecahkan masalah yang terjadi. Untuk pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), saya biasanya lebih sering menugaskan mereka untuk selalu menulis di blog yang mereka buat. Mereka harus terbiasa menulis agar dapat berbagi dengan yang lain. Dengan banyak menulis akan terlihat kualitas mereka dalam memahami setiap persoalan atau masalah. Selain itu, mereka bisa mengembangkan kreativitasnya dalam menulis.

Semoga saya dapat terus menemukan cara-cara baru dalam mengajar kelas aksel. Melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) saya akan terus meneliti di kelas aksel agar kualitas dan mutu lulusan kelas aksel di SMP Labschool Jakarta menjadi semakin baik.

Hati

Suatu hari sang guru bertanya kepada murid-muridnya “Mengapa ketika seseorang sedang dalam keadaan marah, ia akan berbicara dengan suara kuat atau berteriak?” Seorang murid setelah berpikir cukup lama mengangkat tangan dan menjawab “Karena saat seperti itu ia telah kehilangan kesabaran, karena itu ia lalu berteriak”.”Tapi…” sang guru balik bertanya “lawan bicaranya justru berada disampingnya. Mengapa harus berteriak? Apakah ia tak dapat berbicara secara halus?” Hampir semua murid memberikan sejumlah alasan, namun tak satupun jawaban yang memuaskan.

Sang guru lalu berkata “Ketika dua orang sedang berada dalam situasi kemarahan, jarak antara ke dua hati mereka menjadi amat jauh walau secara fisik mereka begitu dekat. Karena itu, untuk mencapai jarak yang demikian, mereka harus berteriak. Namun anehnya, semakin keras mereka berteriak, semakin pula mereka menjadi marah dan dengan sendirinya jarak hati yang ada di antara keduanya pun menjadi lebih jauh lagi. Karena itu mereka terpaksa berteriak lebih keras lagi”.

Sang guru masih melanjutkan “Sebaliknya, apa yang terjadi ketika dua orang saling jatuh cinta? Mereka tak berteriak, namun ketika mereka berbicara suara yang keluar dari mulut mereka begitu halus dan kecil. Sehalus apapun, keduanya bisa mendengarkannya dengan begitu jelas.Mengapa demikian?” Sang guru bertanya sambil memperhatikan para muridnya.

Mereka nampak berpikir amat dalam namun tak satupun berani memberikan jawaban, karena hati mereka begitu dekat, hati mereka tak berjarak. Pada akhirnya sepatah katapun tak perlu diucapkan. Sebuah pandangan mata saja amatlah cukup membuat mereka memahami apa yang ingin mereka sampaikan”.

Sang guru masih melanjutkan “Ketika anda sedang dilanda kemarahan, janganlah hatimu menciptakan jarak. Lebih lagi hendaknya kamu tidak mengucapkan kata yang mendatangkan jarak di antara kamu. Mungkin di saat seperti itu, tak mengucapkan kata-kata mungkin merupakan cara yang bijaksana. Karena waktu akan membantu anda”

Minggu, 02 November 2008

Agama Saya Cinta

Paradoks, itulah judul yang diberikan terhadap kecenderungan kekinian dalam kehidupan. John Naisbitt adalah salah satu tokoh yang berkontribusi besar terhadap populernya terminologi paradoks. Fundamental dalam pikiran orang-orang seperti Naisbitt, bila ada kecenderungan yang keluar dari rel akal sehat, dengan mudah masuk ke kotak paradoks. Sebagian dari manusia yang memberi judul paradoks kemudian kecewa, sebagian lagi malah bertumbuh justru karena paradoks. Tulisan ini berharap, mudah-mudahan lebih banyak sahabat yang dibuat bertumbuh oleh paradoks-paradoks berikut. Tidak menjadi niat tulisan ini agar paradoks-paradoks berikut menjadi awal permusuhan dan kecurigaan baru.

Sebagian paradoks yang layak dicermati adalah apa yang terjadi di Bali, India, Tibet sampai dengan Timur Tengah. Bali sebagaimana dikomunikasikan dalam waktu lama oleh industri pariwisata adalah pulau kedamaian. Namun di sini juga ribuan manusia dibantai karena judul komunis di tahun 1965. Di sini juga dua bom teroris meraung-raung memakan banyak jiwa manusia. Di sini juga sebuah kota terbakar karena calon presiden yang didukung tidak terpilih di tahun 1999. Di Bali juga terjadi orang sudah meninggal pun masih dihalangi agar pulang secara damai.

India juga serupa. Di sini lahir dua agama dunia (Hindu dan Buddha), di sini juga terlahir tokoh-tokoh spiritual yang besar dan mengagumkan dari Mahatma Gandhi, Ramakrishna, Svami Vivekananda, 0sho, Ramana Maharsi sampai dengan Buddha Gautama, Atisha, dan Acharya Shantidewa. Tapi di sini juga kebencian memacu permusuhan terus menerus, sehingga sahabat Hindu dengan sahabat Islam belum mengakhiri secara tuntas permusuhannya. Persoalan perbatasan masih memanas. Sejumlah tempat ibadah masih dijaga aparat.

Tibet adalah atap dunia. Seperti kepalanya Bumi. Sehingga mudah dimengerti di sini lahir banyak sastra kehidupan yang mengagumkan (salah satu contohnya The Tibetian Book of the Dead). Namun di sini juga kesedihan berumur teramat panjang. Dari pemimpinnya Dalai Lama sudah di pengasingan selama puluhan tahun, nasib rakyat Tibet yang penuh dengan tangisan. Dan belum ada tanda-tanda kuat kalau negeri suci ini akan mengalami perubahan.

Timur Tengah juga serupa. Di sini dua agama dunia (Islam dan Nasrani) pernah lahir. Namun di sini juga mesin-mesin senjata meraung-raung terus memakan korban-korban manusia tidak berdaya. Israel dan Palestina belum menunjukkan tanda-tanda berdamai dalam jangka panjang. Belakangan malah semakin menyedihkan.

Sehingga dalam totalitas, mudah dimengerti kalau Naisbitt pernah membaca sebuah kecenderunga mendunia: ‘religion no, spirituality yes’. Agama tidak, spiritualitas ya. Ini mirip dengan pengalaman seorang remaja Indonesia yang pernah kuliah di Melbourne. Suatu kali dalam kelas yang besar jumlah mahasiswanya, dosennya bertanya: any one of you who have religion? Siapakah yang memiliki agama di kelas ini? Dan yang menaikkan tangan hanya segelintir orang saja. Namun mahasiswa yang tidak menaikkan tangannya, kalau meminjam pensil tidak lupa mengembalikan. Bila bertemu Ibu-Ibu dosen membawa beban buku agak berat, cepat memberikan pertolongan. Bila antre di manapun sangat disiplin dengan antrean. Tatkala bertemu sahabat lain tersenyum sambil mengucapkan selamat pagi. Bila ada teman dalam kesulitan, refleknya bekerja amat cepat untuk membantu. Bila masuk pintu lift atau pintu kereta api mendahulukan orang tua.

Sehingga menimbulkan pertanyaan, apa agama orang-orang ini? Mirip dengan sejumlah wisatawan manca negara yang datang ke Bali, ketika ditanya apakah Anda Nasrani, ia hanya menjawab dengan senyuman tidak bersuara. Tetapi sopannya ya ampun. Masuk rumah mengetok pintu, lupa dipersilahkan duduk, kemudian bertanya: boleh saya duduk? Bila tidak sependapat, memulai dengan kata ‘maafkan kalau saya tidak sependapat’. Dan sejumlah sopan santun yang menyentuh hati.

Ini juga yang membuat sejumlah sahabat di dunia spiritual mulai bergeser: dari pengetahuan spiritual menuju pencapaian spiritual. Belajar dari Buddha lengkap dengan welas asihnya tentu baik. Membaca puisi-puisi sufi yang bertema cinta dan hanya cinta, tentu berguna. Kagum dengan doa Santo Fransiscus dari Asisi tentu bermakna. Jatuh cinta sama Bhagawad Gita tentu sebuah pertumbuhan jiwa. Mendalami kebijaksanaan-kebijaksanaan Confucius tentu saja bermanfaat. Namun mengaktualisasikannya ke dalam pencapaian spiritual keseharian, tentu memerlukan upaya yang jauh lebih keras lagi.

Banyak guru yang sepakat, jembatan terpenting yang menghubungkan antara pengetahuan spiritual dengan pencapaian spiritual adalah latihan. Seperti menemukan keseimbangan bersepeda, hanya latihan yang paling banyak membantu. Dan waktu serta tempatnya tersedia di mana-mana secara berlimpah. Di rumah, tempat kerja, sekolah, jalan raya, tempat ibadah, sampai dengan lapangan sepak bola, semuanya bisa menjadi tempat-tempat menemukan pencapaian spiritual. Seperti kalimat indah Kahlil Gibran: ‘keseharian kita adalah tempat ibadah kita yang sebenarnya’.

Menyayangi istri/suami, mendidik putera/puteri, mencintai orang tua, menghormati tetangga, menghargai pendapat/sikap yang berbeda, menghormati atasan, menghargai jasa pemerintah, berterimakasih pada tukang sapu/pembantu, bila mampu mencintai musuh, adalah rangkaian pencapaian spiritual keseharian yang mengagumkan. Pengetahuan spiritual memang kaya kata-kata, namun pencapaian spiritual kaya akan pelaksanaan.

Kagum dengan pencapaian spiritual Dalai Lama, Richard Gere pernah bertanya pada pemimpin spiritual Tibet ini tentang agama yang sebenarnya dianut Dalai Lama dalam keseharian. Dengan senyuman penuh di muka, Dalai Lama menjawab: agama saya yang sebenarnya adalah kebaikan.

Ini mirip dengan cerita tentang mahasiswa Melbourne di depan yang tidak menaikkan tangan ketika ditanya punya agama atau tidak. Namun kesehariannya rajin membantu, sekaligus jarang menyakiti. Sebagian dari orang-orang ini sambil berguman mengatakan: ‘agama saya Cinta’.

Sumber:: http://gedeprama.blogdetik.com/2008/10/28/agama-saya-cinta

Apakah anda sudah Mengajar dengan Hati?

Mengajar Dengan Hati Nurani

Selamat datang di blog Guru yang Mengajar dengan Hatinya. Saran dan komentar sangat kami harapkan demi perbaikan blog ini menjadi lebih baik lagi