Kamis, 08 Juli 2021

Belajar Bersyukur dari Tukang Bubur

Belajar bersyukur dari tukang bubur

Pagi ini bang Darwis jualan lagi. Sudah 2 hari beliau tidak jualan. Katanya tangannya keseleo. Beberapa hari lalu beliau keserempet motor orang lain yang menabrak motornya.

Setelah diurut dan mulai membaik, barulah beliau bisa jualan bubur lagi. Banyak langganannya menunggu buburnya yang lezat. Termasuk saya dan istri yang menjadi langganan tetapnya.

Beliau cerita kepada saya. Ada saja rezeki tak terduga. Bang Darwis bersyukur karenanya. Saya termasuk orang beruntung bisa bertemu dan kenal dengan tukang bubur yang Sholeh ini.

Beliau punya cita cita berqurban tahun ini di kampungnya di Babelan Bekasi. Katanya banyak orang yang jarang makan daging di sana. Bang Darwis juga menawarkan kepada keluarga kami. Barangkali mau berqurban di tempatnya.

Sayang sekali kami sekeluarga sudah berqurban di Bandung. Mungkin lain waktu akan menjadi pertimbangan kami. Tukang bubur ini baik sekali. Beliau tidak mementingkan diri sendiri. Mau berbagi rezeki dengan orang lain.

Saya pernah bertanya kepada bang Darwis. Kenapa tidak berjualan bubur di dekat rumahnya saja? Beliau menjawab sangat bersahaja. Katanya langganan di perumahan kami sudah seperti saudara. Jadi  beliau melayani dengan sepenuh hatinya.

Jadi ingat sewaktu keluarga kami positif covid19. Bang Darwis lah yang setiap hari mengirimkan bubur ayamnya. Sudah diletakkan di pagar rumah setiap pagi. Alhamdulillah sekarang kami sudah sembuh dari virus Corona. Saya sudah divaksin 2 kali dan istri baru kemarin divaksin di GOR Bekasi.

Terus terang pagi ini saya belajar bersyukur dari tukang bubur. Beliau menikmati hidupnya dengan bersyukur. Walaupun tempat berjualannya jaraknya jauh, beliau melakukannya dengan senang hati. Katanya, kita harus menjemput rezeki. 

Rezeki manusia memang tidak ada yang tertukar. Kita tinggal menjemputnya saja. Ada yang dengan mudah didapatkan. Namun, ada yang susah didapatkan dengan berbagai ujian dari Allah.

Ya Allah jadikanlah kami termasuk orang-orang yang pandai bersyukur. Nikmat Allah begitu banyak. Termasuk nikmat menghirup udara segar di pagi hari. Jangan lupa berolahraga pagi. Agar tubuh kuat dan sehat setiap hari.

Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Guru Blogger Indonesia
Blog http://wijayalabs.com

Minggu, 04 Juli 2021

Si Bibi Akhirnya Pergi

Si Bibi akhirnya mati

Keluarga kami kembali berduka. Si Bibi akhirnya mati. Si Bibi menghembuskan nafasnya yang terakhir pukul 20.20 wib malam ini. Dia pergi meninggalkan kesedihan yang mendalam buat keluarga kami.

Satu persatu anak kucing yang lucu itu pergi. Virus kucing yang mematikan telah menyerang mereka sadis sekali. Saya tak kuasa menahan air mata ini. Setiap makhluk yang bernyawa pasti akan mati.

Kabar duka menyelimuti hati kami. Saya dan istri sempat melihat kepulangan Bibi. Dia mengeong sebelum mati. Rasanya sangat sedih sekali.

Ditinggal pergi oleh yang kita cintai pasti sedih sekali. Kemarin Prof. Conny pergi dan sekarang Prof. Baedhowi. Satu persatu tokoh pendidikan Indonesia pergi. Kami masyarakat berpengetahuan sedih sekali.

Selamat jalan Bibi. Akhirnya engkau menyusul Bobo, Bubu dan Bebe. Empat ekor anak kucing pergi meninggalkan kami cepat sekali.

Baru saja kami bergembira. Sebab telah datang 4 ekor anak kucing yang lucu-lucu. Warnanya kuning dan bukunya halus. Kami langsung merawat mereka dengan sukacita.

Kematian pasti akan datang menghampiri kita. Tak bisa ditolak kalau memang sudah waktunya. Siapkan bekal menuju surga. Berbuatlah kebajikan kepada sesama.

Si kuat akhirnya sekarat. Virus kucing tak membuatnya selamat. Sebelum pergi si Bibi merengek. Membuat istri melepasnya sambil mewek.

Awas virus Corona masih mengintai kita. Saya belajar dari kasus matinya anak kucing yang berada di depan mata. Jangan kasih kendor wahai saudara. Ikuti aturan protokol kesehatan yang ada. Semoga kita semua selamat dari pandemi Corona.

Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Guru Blogger Indonesia
Blog http://wijayalabs.com

Apakah anda sudah Mengajar dengan Hati?

Mengajar Dengan Hati Nurani

Selamat datang di blog Guru yang Mengajar dengan Hatinya. Saran dan komentar sangat kami harapkan demi perbaikan blog ini menjadi lebih baik lagi